BAB 10

689 74 3
                                    

Sebagai penambah semangat baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai penambah semangat baca. Author kenalin ini dia abang Jagung alias "Corn Pachara"


2 Tahun Kemudian

Mew merapikan jas merah maroon nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew merapikan jas merah maroon nya. Jas yang berwarna senada dengan celana. Lalu disempurnakan kemeja hitam dibagian dalam 
Dia baru saja menyelesaikan rapat bersama karyawan perusahaan miliknya saat ini.
Keluar dari ruang rapat dengan gaya khas cool. Tangan didalam kantong.
Mew berjalan tegap.
Masuk kedalam ruang CEO

Kaca mata baca yang tadi dia kenalan dibuka dan diletakkan diatas meja. Tubuhnya pun duduk di kursi putar dibelakang meja kerjanya.

Mew mulai sibuk dengan laptop diatas meja.
Saat ponsel nya bergetar.

"Sudah.. Kau dimana? Okey. 15 menit aku sampai."
Ponsel dimasukkan kedalam saku.
Mew kembali bangkit dan keluar dari ruangannya.

" Tina. Kalau ada yang mencariku. Tolong buat janji untuk besok. Aku mungkin tidak akan kembali ke kantor." Mew berpesan pada Tina si sekretaris pribadi nya.
Tina mengangguk.

Mew masuk kedalam mobil BMW putih. Kemudian mulai melaju menuju tempat di mana seseorang menunggunya.

Mew berhenti di restaurant favorite orang itu.
Mew melangkah tegaptegap.  Senyum tergambar di wajahnya saat dari jauh dia sudah melihat seseorang yang menunggu nya.

"Akhirnya kau tiba. Aku hampir memakan semua ini. Aku terlalu lapar menunggumu.." Corn melemparkan kotak tisu ke arah Mew.

Mew tertawa. Mendekat pada Corn dan mengacak rambutnya.

"Aii Mew. Kau merusak tatanan rambut ku.." Ketusnya kesal.
"Maaf. Aku butuh waktu lebih untuk rapat hari ini. Anak magang itu susah untuk diperintah. Ahh aku lapar. Ayo makan.."
Jas merah nya dibuka dan di letakkan di badan kursi. Kemudian Mew menggulung lengan kemejanya hingga kesiku.

"Tidak bisakah kau lebih santai sedikit dalam bekerja. Kau sudah berhasil. Sudah mendapatkan posisi terbaik di perusahaan. Lalu perusahaan mu juga berkebang baik. Apa lagi yang kau cari."
Corn menyerahkan sumpit pada Mew.
Mew tersenyum
"Aku hanya ingin terus bekerja. Sampai kekayaanku melebihi kekayaan mu.. " Ledek Mew

PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang