Gulf melihat Mew yang berjalan meninggalkan. Tidak perduli bahwa bukan karena cinta dia membela Mai. Tapi karena rasa kemanusiaan.
Bright sudah terkapar. Kini Gulf juga terjerembab.
Sedangkan Mai. Berhasil di seret masuk kedalam mobil Ter.Tidak ada yang dapat menolong Bright dan Gulf saat ini.
Gulf memejamkan matanya.
Air matanya mengalir perlahan.
Untuk pertama kali dia merasakan sakit.
Bukan karena Mai Davika yang dibawa paksa oleh Ter
Tapi melihat Mew yang meninggalkan nya. Tanpa bertanya alasan Gulf tak bisa meninggalkan Mai.Gulf mencoba duduk. Sakit di sekujur tubuhnya membuatnya melemah.
Dilihat nya Bright yang tidak bergerak
"Bai.. Bai.. Buka matamu.." Gulf mengguncang Bright.
Bright tak bergeming.
Dia babak belur ditangan Ter.Pawat tiba bersama Maxii. "Aoo.. Apa yang terjadi..? Gulf.. Kau oke..? " Pawat memapah Gulf
"Aku okey. Tolong sama Bright. Paw. Apa kau melihat Mew? "
"Dia sudah pergi. Kenapa Mew tidak perduli saat kupanggil?" Tanya Pawat.
Gulf diamPerasaan yang hadir di hati nya membuat Gulf semangkin sakit
Inikah rasanya kecewa.=============================
"Phi.. Phi.. Kau dengar kalau Tuan Gulf tidak lagi di Swalayan??"
Son bersama Dao menghampiri Mew di gudang.
Mew mendengar tapi mencoba untuk tidak perduli.
"Ku dengar dari manager Mild. Dia bersedia tidak mendapat apapun..."
"Kasihan Tuan Gulf. Jadi di mana dia sekarang." Dao menimpali
"Entahlah . Dia mengundurkan diri jadi Bos kita? Hmmm. Phi. Kau benar tidak tau kenapa Tuan Gulf seperti itu?" Son menyentuh lengan Mew.
Mew menggeleng."Kau baik baik saja dengan Tuan Gulf, Mew. Bukannya kalian pacara. " Dao penasaran
Mew menghentikan pekerjaan nya.
"Aku tidak pernah ada hubungan apa apa denganya. Kalian bisa keluar. Kalau kalian ingin bahas dia. Silahkan bahas di tempat lain."
Suara Mew terdengar Sinis.
Dao dan Son saling pandang. Kemudian menurut dan keluar dari Gudang.
Sepeninggal Dao dan Son. Mew menghela nafas.
Apa yang sebenarnya terjadi mungkin ada sebabnya.
Mew menepis. Gulf melakukan apa yang sudah menjadi kemauan nya.
Dia bahkan tidak memikirkan perasaan Mew
Mew sadar dia hadir bukan menjadi tokoh utama. Dia hadir sebagai tokoh cadangan.
Maka tidak ada kesempatan untuknya menjadi pemilik Gulf.
===============================Grace duduk di meja kerjanya. Kesibukan sebagai CEO Traipipa holding membuatnya tidak tergerak dalam hubungan percintaan. Dia sibuk membuat Phor dan Mae bangga menjadikan nya anak sulung dikeluarga mereka.
Namun berbeda dengan pria yang sedang duduk di sofa electric.
Sejak pertama kepulangannya ke rumah keluarga Traipipa dalam keadaan babak belur.
Dia menangis mengatakan kehilangan cintanya.
Mengatakan tidak ada cinta sejati yang berpihak padanya.
Pria itu pula tidak mau jauh dari Grace. Satu harian kerja Grace mendengar curahan hati adik bungsu semata wayangnya.
Meski usianya sudah dewasa Gulf akan menjadi anak kecil yang polos di mata Grace.
Keberhasilan Gulf pada saat memimpin Traipipa Group cukup membuatnya pantas naik menjadi CEO Traipipa Holding.
Bukan Grace iri ingin merebut semua dari tangan Gulf
Gulf masih gampang berada di atas angin. Yang akan menyebabkan dia tinggi terbang lalu kemudian dijatuhkan."Nong.. Kau mau makan sesuatu?" Tawar Grace.
Gulf menggeleng. Pandangan nya kosong pada gedung gedung bertingkat di depan gedung Traipipa
"Minum sesuatu?"
Gulf tetap menggelengSatu bulan sudah semua ini berlangsung
Gulf yang belum moveon dari patah hatinya masih enggan memulai semua aktifitas apapun.Grace mendekati Gulf.
"Kau tidak mencoba menghubungi nya? Atau bertanya tentang dia? "
Gulf melirik sinis
"Aku? Bukannya dia yang memilih meninggalkan ku. Phi aku sudah berulang kali bilang. Dia yang pergi. Bukan menungguku."
"Hmm oke oke.. Dia cemburu karena kau memilih Mai bukan ikut dengannya. Kau pikir enak dijadikan pilihan kedua.."
"Haruskah ku tinggalkan Mai? Kau lihat Bright sampai sekarang masih tidak bisa berjalan. Beruntung aku tidak separah itu." Gulf tetap merasa apa yang dia lakukan benar.
"Baikla baikla. Coba kau pulang ke kondo. Satu yang pasti. Kau Harus bertemu dengan Mew. Selesaikan masalah kalian. Bukan menghindar seperti ini."
"Aku tidak menghindar phi. Aku cuma ingin meyakinkan perasaan ku. Aku tidak benar benar jatuh cinta padanya.."
"Apa salahnya jatuh cinta?"
"Salahhhh.. Ini salah.. Ini pertama kali aku hampir gila membawa perasaan ku. Lalu dia?? Mana dia. Diam dan acuh? Harus aku yang memohon? Tidak akan pernah Phi"
"Maka selamanya kalian berdua tidak akan pernah tau hati masing masing."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY)
Roman d'amourPria miskin Mew Suppasit mencoba untuk merubah nasibnya bekerja di sebuah Swalayan, namun pertemuan dengan Gulf Kanawut Pria Kaya Raya Pemilik Swalayan. Membuat Kesalahan Pahaman yang menjadikan mereka Satu. Mampukan Mew terlepas dari Gulf? Mampu...