"1 shot whisky, please~" Suara yang tak begitu asing menyapa telinga Doyoung. Namun karena mood yang sedang tidak baik ia tidak ingin repot-repot menoleh. Ia langsung membuatkan orang itu minuman yang diinginkan dan meninggalkannya. "Oh? Kok kayak kenal ya?" Gumam orang yang barusan memesan minuman tersebut. "Yo! Junnie~ Akhirnya kita ketemu~" "Haechannie~ Ayo sini minum bareng!" Yup, ternyata yang memesan minuman adalah Renjun. Ia sedang ingin bermabuk-mabukkan dengan teman lamanya, Haechan. Mereka terpisah selama 2 tahun lebih karena Haechan sibuk sekolah di luar negeri. Katanya sih Haechan bosen di sana jadi pengen main-main dulu ke Korea pas liburan semesternya.
"Udah punya pacar, Chan?" Haechan menjawab pertanyaan Renjun dengan suara tawanya yang begitu besar. "Boro-boro Jun... Move on aja belom, gimana dapet yang baru!" Renjun pun ikut tertawa tak kalah kencang dari lelaki tan itu. "Lu gimana di sini? Kuliah semua lancar 'kan?" Renjun mengangguk sembari menyunggingkan senyum cerianya. "Baik banget! Pemilik cafe juga jadiin gw tangan kanannya. Jadi gaji gw lebih banyak dan mencukupi sekarang." "Bang Lucas?" Renjun langsung memutar matanya malas, "Pantes aja mau ketemu gw. Pasti lu ke sini cuman mau tau kabar mantan lu 'kan?!" Memang Lucas adalah mantan Haechan, dan ia juga kakak lelaki dari Renjun. Haechan dan Lucas katanya sih putus karena ga sanggup LDR-an. Itu pun Haechan yang memutuskan hubungan mereka, tapi dia pula yang belum move on. "Udahlah hari ini kita mabok aja!" Teriak Haechan yang dibalas dengan anggukan imut Renjun.
"Hey, those guys are so noisy! Tell them to shut their mouths!" Adu seorang pelanggan pada Doyoung. Doyoung hanya bisa menyunggingkan senyumnya dan meng-iya-kan permintaan si pelanggan. Namun saat ia berjalan ke arah 2 orang itu, keduanya pergi ke lantai dansa. Membuat Doyoung kembali lagi sibuk pada minuman-minumannya.
"Channn~~ Kok gw ngerasa agak dingin ya?" Tanya Renjun sembari mengipas-ngipas mukanya. Sebenarnya yang dimaksud Renjun itu dia kepanasan, namun karena mabuk ia salah bicara. "Chaaaaann~" Saat Renjun menengok ia melihat bangku di sebelahnya kosong. "ECHAAANN~ Huwaaa kamu kemana sayaaangg~" Renjun entah kenapa mulai menangis saat tidak menemukan Haechan di sebelahnya. Namun bukannya mendapat Heachannya, ia malah didatangi om-om pedo. "Hi kitten~ Sendirian aja? Mau sama om? Sekalian kita senang-senang bersama~" Renjun menghentikan tangisannya, "Bersenang-senang?" Tanya Renjun. "Iya! Ayo kita bermalaman bersama. Om yakin kamu akan sangat menikmatinya." Renjun tersenyum cerah. Saat ia ingin meng-iya-kan ajakan om itu... "BUAGH!" "Dalam mimpimu kakek!"
Renjun yang terkejut menoleh ke atas, melihat orang yang kemarin ia temui di cafe. "Doyoung-shi?! Nae sarang~ Kamu dateng untuk jemput aku yaaa~?" Tanpa melihat kondisi om-om pedofil itu, Doyoung mengangkat Renjun layaknya tuan putri dan membawanya keluar dari club malam itu.
"Eungg... Haechan gimana? Doyoung-ie juga mau main-main sama aku yaa???" Racau Renjun sembari mendekatkan mukanya pada ceruk leher Doyoung. Doyoung yang merasakan deru napas Renjun di lehernya pun berhenti berjalan. Merasakan ada kupu-kupu di perutnya, tapi ia pikir dirinya sedang kedinginan saja. "Apa gw meriang?" Gumam Doyoung sebelum melanjutkan jalannya. Karena tidak tahu alamat Renjun, Doyoung memutuskan untuk membawa Renjun ke rumahnya.
"Ceklek~"
"Doy?" Johnny terkejut melihat Doyoung yang pulang ke rumah. Ia tidak menyangkan Doyoung ingat masih memiliki rumah. Tentu saja Johnny senang melihat orang yang ia sudah anggap seperti adik kandungnya pulang, tapi siapa yang Doyoung bawa? Itulah yang Johnny pikirkan. "Johnny hyung, kamar gw masih bisa gw pake 'kan?" "Wha- Of course! It's all yours kapanpun dan sampai kapanpun, Doy. By the way, who is he?" Johnny menunjuk ke arah Renjun yang masih terlelap sambil bergumam kecil di tidurnya. "Someone... Gw juga kurang tau dia siapa." Doyoung meninggalkan Johnny dengan raut wajah yang mirip seperti monyet lepas kandang.
"Renjun... -shi..." Doyoung memanggil nama Renjun supaya orang tersebut bangun dari tidurnya dan melepaskan pelukan di lehernya, namun Renjun justru semakin mengeratkan pelukannya pada Doyoung. "Sut! Gulingnya gerak-gerak ih. Nanti Njun aduin ke mama." Ujar Renjun sebelum melanjutkan tidurnya. Doyoung pun pasrah dan memutuskan untuk ikut tertidur sambil memeluk Renjun. "Wow... Unbelievable..." Ucap Johnny di sela rongga pintu kamar Doyoung.
"Hyung! Chenle bingung mau ngapain... Biasanya Chenle jalan-jalan ampe pindah kota. Tapi sekarang di rumah doang. Chenle seneng sih punya rumah, tapi Chenle bosan..." Chenle sedang berada di pangkuan Jaehyun dan mengadu ke Jaemin. Jaehyun yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya pun mengusap pucuk rambut Chenle. "Kamu mau kemana, Chenle-ya?" Tanya Jaehyun. "Hmm... Kalau boleh, Chenle boleh lanjut sekolah tidak?" Jaehyun dan Jaemin saling bertatap-tatapan. "Kamu umur berapa, Lele?" Sekarang Jaemin yang bertanya. "12 seingat aku, tapi sebentar lagi aku ulang tahun!" Melihat Chenle yang begitu ceria, Jaemin tak enak hati untuk tak menuruti keinginan Chenle. "Jae hyung, Chenle aku daftarin sekolah ya?" Jaehyun pun mengangguk dengan senyum yang tak luntur dari mukanya.
"Kamu kalo mau juga boleh kok, Na..."
Akhirnya Doyren....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way He Moves [2Jae]
FanfictionA Fanfiction of NCT's Jung Jaehyun x Na Jaemin 🛑Mature🔞 🛑BxB 🛑Harsh Words 🛑21+ Scene/s start: 13/03/2022 end: - Written by: atingsee