15

1.1K 71 1
                                    

"Okay~ Jaemin, kamu masuk ke kelas 11-C ya? Ini name tag kamu. Santai aja, di sana anaknya ramah-ramah kok!" Ucap sang kepala sekolah kepada Jaemin yang masih gugup. Jaemin hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum terpaksanya. "Nah, untuk Chenle yang imut... Kamu masuk ke kelas 7B ya? Nanti bapak yang anter kamu ke kelas." Dengan demikian, Jaemin dan Chenle berpisah. "Chenle-ya jangan bandel ya!" Itulah ucapan terakhir Jaemin pada Chenle sebelum mereka berpisah.



"Tok tok tok!" "Sret~" Dengan penuh rasa khawatir Jaemin masuk ke dalam kelasnya. Kelas yang ricuh tiba-tiba menjadi diam. "Oh, kamu pasti Jaemin ya? Sini ayo, perkenalkan diri kamu!" Jaemin dengan malu-malu masuk ke dalam dan memperkenalkan dirinya. "Halo, saya Jaemin. Panggil aja Jaemin." Guru di sebelahnya terkekeh kecil, "OK, Jaemin. Kamu bisa duduk di sebelah Hyunjin di pojok itu. Hyunjin! Bangun!" Yang merasa tidurnya terusik itu pun terbangun. Ia melihat ada seorang perempuan- eh, itu laki-laki. Laki-laki yang sangat cantik. "Yo bu! Tau aja tipe saya yang gimana. Ayo sini sayang~ Duduk di sebelah om!" "PLAK!" Berkat mulut dowernya, Hyunjin mendapatkan jitakan dari sang pacar, Minho. "Maaf sayang, kelepasan!" Guru di depan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia lelah dengan kelakuan anak muridnya itu. "Silahkan duduk Jaemin."

"Hi! Sorry ya tadi pacar gw asal nyerocos ke lu. By the way, gw Minho. Kalo ada apa-apa, tanya ke kita aja ya! Ga usah sungkan." Hyunjin juga menganggukan omongan pacarnya itu. "Banyak-banyak nanya ke gw juga! Kesian ayang gw kalo diajak ngobrol mulu ye 'kan" "PLAK!" Bukan, itu bukan dari Minho tetapi dari sang guru. "Hyunjin, kalo masih mau naik kelas mending kamu fokus belajar ya~" Ucap sang guru dengan penuh sarkas.



"... Jadi gitu, Jaem... Jangan pernah main ama anak-anak kelas A deh! Gw kesel banget sama kelakuan songong mereka! Mentang-mentang anak orkay jadi gitu semua, ga ada adab." Cerita Minho dengan berapi-api. "Sayang, kamu 'kan juga anak orkay..." "Ya tapi gw ga kayak mereka, Hyunjing!" Seketika Hyunjin terkena pukulan maut dari Minho. "Ampun beb! Ampun~" Namun acara pukul memukul Minho terhenti saat ia melihat ada seorang anak kecil berlari-lari menuju meja makan mereka. "Chenle-ya~! Kamu juga istirahat?" Jaemin langsung memeluk Chenle dengan penuh sayang. "Nggak, Chenle lagi jam kosong! Terus Chenle lihat hyung di sini jadi Chenle ke hyung aja deh~" Mereka berdua terkekeh kecil, membuat sepasang kekasih di depan mereka kebingungan dengan situasi tersebut.

"Siapa nih, Jaem?" "Ah, ini Chenle. Chenle ayo sapa temen-temen baru hyung!" Chenle pun menatap kedua orang di hadapannya. "Annyeonghaseyo~ Jung Chenle imnida~" Minho langsung terpekik gemas dan memukul-mukul bahu Hyunjin. "Gemes banget!" "Aw, iya sayang. Iya... BTW, ini adek lu Jaem?" Sebelum Jaemin menjawab, Chenle menyelanya. "Bukan! Jaemin hyung itu mamaku." Bukan hanya Hyunjin dan Minho, Jaemin pun ternganga mendengar kalimat Chenle. "Iya 'kan hyung?" Chenle melihat Jaemin dengan mata penuh harapannya, berharap Jaemin meng-iya-kan perkataannya. "Ahahaha... Chenle itu temen-temen kamu bukan? Kok udah pada balik ke kelas? Coba deh ke sana!" Chenle yang melihat teman-temannya pada berlarian ke kelas pun langsung pergi dari tempatnya tanpa berpamitan. "Jadi, Jaem?" "Itu... Ngga, Chenle cuman bercanda doang hehe..." Kedua orang itu hanya ber-oh-ria mendengar pernyataan Jaemin.

Sedangkan di sisi lain, "Eh, itu bukannya Na Jaemin?" "Hah emang Na Jaemin siapa?" "Stripper terkenal banget anjir~ Di club langganan gw dia paling seksoi dah! Gw ga nyangka dia masih di bawah umur cuy~" Pria itu tertawa sedikit kencang, "Apa gw mbat aj ya? Mayan jadi maenan gw." "Coba aja deh. Kalo bisa gw kasih lu motor kesayangan gw." "Deal lah anjrot!" Perbincangan dua orang asing tersebut terdengar oleh Chenle yang kebetulan lewat saat berlari tadi. Dengan hati tidak tenang ia kembali ke kelasnya.



"Hyung! Ayo cepetan pulang!" Chenle sibuk menarik-narik baju seragam Jaemin. Ia takut Jaemin akan bertemu dengan orang yang tadi berpapasan dengan Chenle. Ia tidak ingin Jaemin hyungnya mengalami hal yang tak diinginkan. Ia ingin cepat-cepat pulang dan melaporkan semuanya kepada Jaehyun. "Iya, sayang~ Hyung beresin ini dulu bentar." Chenle pun membantu Jaemin membereskan barang-barang sekolahnya. Setelah selesai, Jaemin dan Chenle langsung keluar dari kelas. Jaemin pun bingung dengan sikap Chenle, seperti sekarang ini, selama mereka berjalan di koridor Chenle senantiasa memeluknya dari samping. Namun Jaemin hanya tersenyum dan merangkul pundak Chenle.

"Eh?!" Tak sengaja Jaemin menubruk seseorang karena sibuk berbincang dengan Chenle. "Sorry, saya ga sengaja..." Jaemin membungkuk meminta maaf. "Kalo jalan pake mata makanya! Cih, jalang club kok bisa masuk sekolah sini sih." Mata Jaemin terbuka lebar. Ia ingin menanyakan bagaimana orang tersebut bisa tahu identitas Jaemin, tetapi orang tersebut sudah pergi. Chenle mengeratkan pelukannya. "Ayo pulang, hyung~" Jaemin pun mengikuti permintaan Chenle dan dengan terburu-buru pulang ke rumah mereka, kediaman Jung.



"Hey~ Kenapa kalian lama banget pulangnya? Doyoung dateng tuh Jaem. Katanya dia buatin bekal untuk kamu." Jaehyun menyapa hangat kedua bayinya yang baru pulang sekolah itu, tetapi Jaemin terlihat murung. Bahkan Jaemin tak menghiraukan perkataan Jaehyun dan langsung ke kamarnya. "Dia kenapa Chenle?" Tanya Jaehyun. "Ada yang tau Jaemin hyung kerja di club... Dan Chenle denger sesuatu yang lebih penting dari itu!"


Udah, hari ini sekian~

The Way He Moves [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang