18

1.1K 69 3
                                    

"Kenapa pula harus dia yang ada dipikiran gw. Ish dasar malaikat pencabut nyawa ganteng!"

"Siapa yang kamu maksud?"

"Eh? D-Doyoung-shi... hehehe~"

"Takeaway latte nya satu."

"Okayy~"

Doyoung hingga saat ini masih belum menyadari adanya Jaehyun, Jaemin, dan Chenle di cafe tersebut. Ia hanya sibuk dengan ponselnya sembari menunggu pesanannya. Renjun yang memang bekerja dengan cepat pun langsung memberikan pesanan Doyoung. "Ini pesanannya~ Terima kasih, jangan lupa datang kembali~" Doyoung hanya mengangguk dan langsung keluar dari cafe tersebut. Renjun pun kembali menyelesaikan pekerjaannya, membawa pesanan makanan Jaemin.

"Permisi, ini pesanan kalian. Pizza Pepperoninya, Cream Soup, Fettucini, dan 3 minuman rekomendasi dari kami..." Tak lupa Jaemin dan Chenle berucap terima kasih pada Renjun sebelum Renjun kembali ke tempat berjaganya. "Hyung, kayak-kakak tadi imut ya? Cocok deh sama Doyoung hyung!" Jaehyun terkekeh mendengar ucapan Chenle. 'Mana mungkin Doyoung mau punya pasangan', pikir Jaehyun. "Udah, ayo dimakan! Chenle mau Fettucininya 'kan?" Chenle langsung mengangguk penuh semangat. Sebenarnya bukan Jaehyun yang menginginkan Fettucini, tapi Chenle.



Selesai makan, Jaehyun, Jaemin dan Chenle pun langsung pulang. Tak terasa hari sudah berubah menjadi malam. "Jaemin, nanti kalo Chenle udah tidur kamu ke kamar hyung sebentar ya." Jaemin hanya mengangguk dan menemani Chenle pergi ke kamarnya. Seperti yang diperintahkan, Jaemin datang ke kamar Jaehyun sesaat setelah Chenle pergi ke alam mimpinya.

"Hyung?" Jaehyun yang sedang membaca buku di ranjangnya dengan kacamata yang bertengger di hidungnya itu menengok. "Jaemin, ayo sini. Duduk sebentar..." Jaemin menghampiri Jaehyun dan duduk di sisi ranjangnya. "Ada apa, hyung?" "Kamu ga mau cerita ke hyung apa yang terjadi di sekolah?" Jaemin menunduk diam. Ia memainkan jarinya. "Hyung, aku ga lemah kok-" "Hyung tau itu, Na. Tapi hyung mau kamu bergantung sama hyung juga. Apa kamu masih belom percaya sama hyung?" Jaemin kembali terdiam. Jujur, ia belum sepenuhnya percaya kepada Jaehyun. Ia takut akan ditinggalkan kembali oleh orang terkasihnya. "Hyung, kenapa hyung baik banget sama aku?" "Karena kamu itu Na Jaemin. Apapun yang ada dalam diri kamu, akan hyung suka. Bahkan kalo hyung ga suka, hyung akan mencoba untuk mengerti. Karena hyung sayang sama kamu, hyung cinta sama kamu, Na."

"Jangan." Jaehyun terheran dengan jawaban Jaemin.

"Apa maksudmu jangan?"

"Jangan suka sama aku. Aku itu kotor, hyung! Apa kata orang-"

"Hyung ga peduli sama kata orang, Na! Hyung mau hidup sesuai pilihan hyung. Dan hyung mau kamu juga begitu, Na."

"Hyung..." Mata Jaemin berkaca-kaca. Ia merasa dihargai, tapi ia tetap takut. "Aku takut hyung bakal tinggalin aku. Hyung bakal berubah. Hyung bakal kayak Papa yang justru nyakitin dan ninggalin aku."

"Itu ga akan pernah terjadi, Na Jaemin..."

"Dulu Papa juga ngomong begitu, hyung!"

"Kalo begitu hyung bakal buktiin ke kamu. You have my words, Na." Jaehyun pun memeluk Jaemin yang masih sesenggukan.

"Jadi, apa yang terjadi di sekolah, hm?" Jaemin menarik napasnya dan membuangnya panjang. "Ada orang yang tau aku dulu stripper. Dia ancem aku bakal sebarin video itu ke sekolah kalo aku ga mau jadi-..." Jaehyun mengerutkan keningnya. "Jadi apa?" Suaranya begitu tegas dan tajam membuat Jaemin tak berani menatap mata Jaehyun. "Jalangnya..." Jaehyun membolakan matanya. Ia tak percaya ada murid seperti itu di sekolah Jaemin dan Chenle. "Terus kamu mau gimana?" "I told him I don't care about it... But I'm scared, hyung..." Jaemin mengeratkan pelukannya pada Jaehyun. "Perlu hyung turun tangan? Atau Doy hyung yang turun tangan?" "Jangan... Doy hyung terlalu banyak bantu aku hyung. Aku ga mau repotin siapa-siapa." Jaehyun menghela napasnya lagi. "Justru kalo kamu ga mau hyung bantu bakal bikin hyung repot. Hyung bakal khawatir, Na..." "... Kalo gitu... Tolong bantu aku, hyung..." Jaehyun pun tersenyum puas mendengar pilihan Jaemin.

"Sama... aku boleh minta bikini ruang untuk pole dance ga, hyung?" Jaehyun melepaskan pelukan mereka. "Pole what?" "Kata Doy hyungie kalo mau ngomong aja ke Jae hyung, bakal dikasih..." Jaehyun tersenyum... lagi. "Sure~ Perlu ditambahin ranjang ga di sana?" Mereka berdua pun terkikik. "Boleh aja kalo hyung mau."



"Triing~" "Halo? Kenapa Jae?"

"Doy, gw butuh lu untuk cari tau siapa itu Jungkook."

"Jungkook? Jeon Jungkook?"

"You know him?"

"Yeah, one of my regular customers. Why?"

"How old is he?"

"Around 20? Why??"

"Dia ngancem Jaemin di sekolah. But Jaemin mau gw yang urus masalah ini. Lu stay di tempat lu aja."

"Bunuh dia, Jae."

"Gw ga gila kayak lu, Doy."

"Siapapun yang ganggu Jaemin harus dibun-" "Oh? Doyoung-shi! Ini aku Renjun!"

"... Have a fun date."



Akhirnya up lagi~

The Way He Moves [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang