7

2.2K 111 3
                                    

Jaehyun sedari tadi terus melihat kepada Jaemin yang masih membereskan isi kopernya. "Jaemin, you okay?" Jaemin menoleh ke arah Jaehyun dan tersenyum manis, "Jae Hyung, aku ga selemah itu. Ini udah biasa terjadi kok." Jaehyun terdiam hanya bisa melihat satu persatu pergerakan Jaemin. Jaemin yang lelah diperhatikan sedari tadi pun menghela napasnya. "Jae Hyung, mau denger cerita?"

Jaemin mengajak Jaehyun untuk duduk di sebelahnya di atas ranjang dan mulai bercerita. "Orang yang hidup dengan nyaman dan penuh dengan kasih orang tuanya pasti ngira hidup aku terlalu menyedihkan dan sengsara. Tapi bagi orang yang merasakan hal yang sama seperti aku, pasti dia udah terbiasa and just go with it. Ini bukan masalah besar bagi orang seperti aku, Hyung." Jaemin melihat ekspresi Jaehyun yang masih terus memperhatikan mukanya. "Kalo Hyung cuman simpati sama aku, mending aku keluar dari rumah ini sekarang." Jaemin berdiri, berencana ingin meninggalkan Jaehyun. Namun tangannya ditahan dan ditarik hingga dirinya jatuh di pangkuan sang dominan. Jaehyun langsung menangkup wajah Jaemin menarik dalam ciuman hangatnya. Jaemin terlalu shock untuk bereaksi. Jari lentiknya hanya bisa memegang dan sedikit meremas kedua pundak Jaehyun.

Terbawa suasana, akhirnya Jaemin mulai membalas ciuman hangat Jaehyun dengan sedikit agresif. Jaehyun pun menerima balasan itu dengan senang hati. Ciuman hangat itu dalam sekejap berubah menjadi ciuman panas yang menggairahkan. Seakan mereka ingin memakan satu sama lain. Jaemin membenarkan posisinya dan duduk di atas pangkuan Jaehyun dengan kaki yang memeluk pinggang Jaehyun. "Ahh~" Jaemin dengan sengaja mengeluarkan suara-suara laknatnya untuk menggoda pria di bawahnya yang membuat Jaehyun semakin bergairah. Ia mengangkat tubuh Jaemin dan menaruhnya perlahan di atas ranjang. Dilepasnya ciuman itu dan terlihat muka merah Jaemin dengan mata sayu dan bibir bengkaknya serta napas berat. Sungguh menggoda. "You're so addicting..."

Jaemin tersenyum sembari melihat mata kelam Jaehyun. Perlahan ia mengalungkan kedua tangannya di leher sang dominan. "I always am... I'm a stripper, remember?" Jaehyun dengan agresifnya menarik kemejanya hingga kancing-kancingnya terlepas begitu saja. "Was... You're mine now." Jaehyun langsung menerkam kembali mulut manis Jaemin, melahapnya seakan takut kehilangan bibir Jaemin. Perlahan bibir Jaehyun turun ke tengkuk leher Jaemin, memberikan tanda-tanda kepemilikan di sana. Jaemin yang menerima sensasi tersebut hanya bisa mengeluh nikmat. Adik kecilnya sudah tersesak di dalam celananya. Tanpa aba-aba Jaemin mendorong dan menukar posisinya dengan Jaehyun. Jaemin langsung melahap leher jenjang Jaehyun, menjilatnya sembari menatap nakal tubuh di bawahnya.

"Ngghh... Jaem.." Jaehyun menggeram rendah saat tangan Jaemin mengusap lembut gundukan di balik celananya. "Hyung~ Mau aku tunjukin gimana para stripper menggoda?" Ucap Jaemin dengan suara seraknya membuat Jaehyun semakin kehilangan akal sehatnya. "Show me, baby~" Jaemin mulai membuka kancing kemeja satinnya satu per satu sembari menggoyangkan pinggulnya di atas gundukan besar sang dominan. " Ngghh~ Why so big, daddy?" Setelah membuka setengah kancing kemejanya, Jaemin mendekati telinga Jaehyun dan menjilatnya dengan seduktif. "Your smell drives me crazy~" Jari lentiknya dengan pelan membuka sabuk yang dikenakan Jaehyun sembari tangan lainnya meraba secara acak dada bidangnya. Setelah berhasil membuka sabuknya, ia mengikat tangan Jaehyun menggunakannya. "Watch me~" Bisiknya.

Jaemin membuka celana pendek yang ia kenakan. Terpampang jelas pantat mulus sang submisif beserta lubang berkedutnya. Muka Jaehyun memerah menahan hasratnya yang semakin membludak. Jaemin yang melihat reaksi Jaehyun pun tersenyum menang. Ia kembali naik ke atas ranjang besar itu dan mengangkang lebar ke arah Jaehyun. Kemejanya yang jatuh hingga ke pundak membuatnya menjadi lebih sexy dari biasanya. Muka sayunya juga menambahkan suasana gairah di sekitarnya. Mata Jaemin terus menatap Jaehyun, sedangkan tangannya mulai ia basahkan dengan air liurnya. Jaemin mengusap teman kecilnya dengan tangannya yang basah dan mengeluar suara laknatnya dengan begitu kencang. "Angghh! Jaehyun hyung~!" Setelah mencapai klimaksnya sekali, Jaemin berbalik memperlihatkan Jaehyun lubang ketatnya yang masih kering. Dengan cairan klimaks miliknya tadi Jaemin masukan jarinya sangat dalam. "NGGHH!!"

Jaehyun yang sudah tak tahan lagi langsung membuka ikatan tangannya dan mengukung Jaemin kembali. "You're done?" Tanya Jaehyun dengan suaranya yang berkali-kali lipat lebih rendah dari biasanya. Jaemin tetap tersenyum pada Jaehyun dan mengeluarkan jarinya dari lubang ketatnya. "Fill me please, daddy~" Seringai Jaehyun pun terlihat. Ia memasukkan 1 jarinya tanpa aba-aba, membuat Jaemin kewalahan. "ANGGHH!" Pekik Jaemin. Ia tak tahu jari Jaehyun sepanjang itu hingga mampu menyentuh titik prostatnya dalam sekali tusuk. Jaehyun yang merasakan kumpulan daging itu pun tersenyum licik melihat muka kacau Jaemin. Ia terus menubruk seonggok daging dalam lubang itu tanpa henti. Membuat Jaemin bergetar hebat. "Ahhhh~ H-Hyu~ Aaanghhh! Not there~!" Jaemin meremas sprei yang ada di bawahnya. Tubuhnya bergerak gelisah di setiap tusukan yang Jaehyun lakukan hingga cairan putih keluar dari lubang kencingnya. "Ngghh!" Jaemin terkulai lemas. "Baru 1 jari dan kamu udah keluar?"

"Huwa!" Jaemin tersentak kaget saat Jaehyun membalikkan tubuhnya dan menaikkan pinggulnya ke atas. Dengan cepat Jaehyun melakukan penetrasi pada Jaemin dan mempersiapkan adik kecilnya yang jauh lebih besar dari milik Jaemin. "You ready, darl?" Jaemin tak punya pilihan lain selain mengangguk pasrah.

"JLEB!" "AAAANGGHH!! Hyung sakit!" Ini pertama kalinya bagi Jaemin merasakan penis begitu besar dan panjang. Bahkan lubangnya berdarah karena sedikit robek. Jaehyun mencium punggung Jaemin untuk menghilangkan sedikit rasa sakit yang Jaemin terima, dan hal tersebut berhasil membuat Jaemin sedikit lebih tenang. "Ngg Hyung gerakin..." Jaehyun pun mulai menggerakkan pinggulnya dengan pelan. Ini pertama kalinya Jaehyun berbuat begitu baik pada pasangannya saat di atas ranjang. Namun Jaehyun tak ingin merusak tubuh Jaemin yang sangat indah ini. "Hyung, fasterhh!" Mendengar pintah Jaemin, Jaehyun langsung menggerakkan pinggulnya dengan brutal. Ia juga merasakan kenikmatan yang bertubi-tubi dari ketatnya lubang Jaemin. "ARGH fuck Jaemin. You're so tight!" "Only for you- ANGH! Hyung I'm close~ I'm close!!" Jaehyun menggerakkan pinggulnya semakin cepat, juga mengejar klimaksnya yang tak jauh lagi. "Together babe!"

"CROOTT!!" "Ngghh~" Suara nafas terdengar di seluruh penjuru ruangan. Jaehyun masih enggan melepaskan tautan mereka di bawah sana, namun Jaemin juga merasa nyaman dengan posisi tersebut. "Jangan pernah lakuin ini sama orang lain selain hyung, OK?" Jaemin terkikik pelan "Aku sering ngelakuin ini dulu- ANgh! Hyung~!" Jaehyun menghentakan penisnya saat mendengar jawaban Jaemin. "OK, OK. Ga bakal lagi..." Dengan demikian Jaehyun memeluk erat tubuh kecil Jaemin dari belakang. "I love you, Jaemin." Jaemin kali ini tidak tersenyum. Ia menatap datar lampu di nakas. "Don't be." Bisiknya sebelum masuk ke alam mimpi.



Sorry ya lama update... Aku kemaren copid :((((

The Way He Moves [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang