39 | KENARA

121 26 76
                                    

Haloo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo..

Komen dong jam berapa kalian baca part ini?

Follow wp : allrasy_

Vote sebelum membaca. Ramein setiap paragraf dengan komen kaliann😉💗

Happy Reading!🌻

••••

Kenan menatap Ara yang sedang berbaring diatas brankar UKS dengan mata terpejam. Kenan mengangkat tangannya bergerak untuk mengusap rambut halus milik Ara.

Ara sudah ditangani tadi oleh dokter disekolah mereka, kalian pasti ingat, nama dokter tersebut adalah dokter Intan.

Dokter Intan berkata bahwa Ara pingsan karena asma. Tetapi, yang membuat Kenan heran adalah mengapa pintu toilet tersebut terkunci dengan lampu yang dimatikan.

Kenan sangat ingat dan tahu betul bahwa Ara itu sangat takut dengan gelap. Apa ada seseorang yang sengaja melakukan itu pada Ara? Tapi siapa?
Entah, ia tidak bisa menebak siapa orang yang sengaja melakukan hal itu pada Ara. Yang terpenting saat ini adalah keadaan Ara sudah baik-baik saja.

Perlahan, mata Ara terbuka perlahan. Gadis itu melihat sekitar sambil mengumpulkan kesadaran sepenuhnya, hingga pandangannya terhenti pada Kenan yang juga sedang menatapnya dengan tatapan ke khawatiran.

"K-kenan."

"Iya Ra, Ada yang sakit?" Kenan mengusap rambut Ara dengan selembut mungkin.

Ara menggeleng pelan. Ia berpikir, perasaan terakhir kali dia berada ditoilet dengan pintu terkunci dan juga lampu yang dimatikan. Apa Kenan yang sudah membawanya kemari?

"A-aku kenapa bisa ada disini?" tanya Ara dengan menatap Kenan.

Kenan menghela nafasnya. "Tadi aku sama Sherly nyusulin kamu ke toilet, karena gak balik-balik dari toilet. Dan ternyata kamu bener ada di dalem dengan keadaan pingsan."

"Cerita sama aku, kenapa bisa kaya tadi?"

Ara hanya menatap Kenan tanpa menjawab pertanyaan dari lelaki itu. Dia berpikir, jika dia bilang yang melakukan itu padanya adalah Maudi, apa Kenan akan percaya?

"Ara," panggil Kenan ketika melihat Ara hanya diam saja.

"Hm?" sahut Ara dengan gumaman. Gadis itu menundukan kepalanya tidak lagi menatap Kenan.

"Kenapa bisa kaya tadi? Kamu pingsan dengan keadaan pintu toilet yang terkunci sama lampunya mati. Ada seseorang yang ngelakuin itu sama kamu?"

Ara mengangguk. "Ada."

Kenan lantas menegakan badannya ketika mendengar jawaban 'Ada' dari Ara.

"Siapa?"

"Maudi." jawab Ara jujur.

KENARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang