Helow saya kembalii😊🌻
Gimana hari kalian hari ini?
Komen dong tokoh yang menurut kalian paling ngeselin, siapa?
Vote sebelum membaca, ramein komennya bestie jangan sepi terus kaya rumah kosong😔
Btw, bakal ada sesuatu di chapter ini hihi.
Happy Reading!
••••
"Kenan,"
Kenan menoleh pada Maudi yang kini sedang berjalan menghampirinya. "Kenapa?" tanyanya.
"Ada waktu luang?" tanya Maudi.
"Kenapa emangnya, Di?" tanya Kenan lagi.
"Gue ada mau ngomong sesuatu sama lo. Pulang sekolah bisa temuin gue di belakang sekolah?" tanya gadis itu dengan senyum tipis dibibirnya.
Kenan terdiam sebentar kemudian mengangguk. "Nanti gue dateng."
Maudi tersenyum mendengar itu. "Makasih, yaudah gue mau ke kelas dulu." ujarnya yang diangguki oleh Kenan.
Setelah Maudi pergi, Kenan pun ikut pergi ke tujuannya yang utama, kantin.
Sesampai dikantin Kenan langsung duduk disamping Ara yang kini sedang memakan makanannya. Ia menahan rambut Ara yang sedikit mengganggu gadis itu makan.
"Ikat aja rambutnya, Ra." ujar Kenan.
Ara mengangguk kemudian mengambil ikat rambutnya. Ketika hendak mengikat rambutnya, tangannya ditahan oleh Kenan.
"Sini sama aku aja." Kenan mengambil alih ikat rambutnya kemudian mulai mengikat rambut gadis itu.
"Nah kan jadi gak ribet makannya." ujar Kenan setelah selesai mengikat rambutnya.
Ara tersenyum. "Makasih, Kenan."
"Oh iya! Aku tadi bikinin spagetti kesukaan kamu yang kemarin belum sempet bikin loh.. " ujar Ara kemudian menyerahkan kotak makannya kepada Kenan.
Kenan mengambilnya kemudian membuka kotak makan tersebut. "Keliatannya enak."
"Cobain-cobain," ujar Ara antusias.
Kenan terkekeh kemudian mulai mencoba spagetti bikinan Ara.
Ara menggigit bibirnya takut ketika melihat raut wajah yang ditunjukan Kenan ketika mencoba. Ia takut jika spagetti bikinannya tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENARA [ON GOING]
Ficțiune adolescențiHanya menceritakan sebuah perasaan yang tak seharusnya ada. ♥{ Follow Sebelum membaca }♥ ⚠️PART KEACAK, JADI HARUS TELITI KALAU BACA, BIAR NYAMBUNG (♡˙︶˙♡) "Mencintai mu adalah hal yang paling bahagia dan menyakitkan bagiku" **** "Rasanya sangat sak...