46 | KENARA

82 12 35
                                    

Haloo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo!!

Vote sebelum membaca, biar aku makin semangat nulisnya. Ramein komennya di setiap paragraf.

VOTE VOTEEE, AKU MAKSA NIH! KOMEN JUGA YA GES BIAR GA SUNYI KAYA HIDUPKU, Hehe bercanda pren😀✌

Follow wattpad : allrasy_

Happy reading!🙆‍♀🖤

••••

Ara berjalan menginjak rumput-rumput kering disekelilingnya. Gadis itu pun duduk disamping makam almarhum bundanya. Ya, dia kini sedang berada dipemakaman bundanya untuk berjiarah.

"Assalamualaikum, Bunda." Ucap Ara seraya mengusap batu nisan milik bundanya.

"Maaf bunda Ara udah lama gak kesini lagi dan baru bisa sekarang. Bunda, Ara punya banyak cerita loh yang bakal diceritain ke bunda." ujar Ara seraya membersihkan daun-daun kering yang berada di makam bundanya.

"Bunda masih inget Kenan? Temen Ara waktu kecil dulu. Sekarang dia udah jadi pacar aku tau bun. Aku seneng banget sama dia, dia selalu ngejagain aku, walaupun sekarang kita lagi berantem.."

Ara menghela nafasnya sebelum kembali berbicara. "Bunda, semenjak bunda gak ada ayah jadi gak peduli sama aku. Ayah selalu sibuk sama kerjanya, terus kak Arlan sekarang lagi di London buat ngelanjutin pendidikannya dan Keyla dia sekarang tinggal dirumah nenek. Terus aku sekarang cuman sendiri dirumah, ayah akhir-akhir ini selalu pulang malem, bahkan kadang ayah pernah gak pulang kerumah."

"Aku kangen banget sama bunda.. Kalau bunda masih ada, pasti bunda adalah orang yang selalu ada buat aku. Maafin aku bunda.." ujar Ara seraya menahan air matanya yang sudah berada dipelupuk matanya.

"Bunda tau gak, aku dinyatain mengidap kanker darah dan itu udah stadium tiga, bunda. Aku harus gimana, aku bingung.. Aku gak mau kasih tau orang-orang karena takut ini akan ngebebani mereka. Aku bener-bener gak tau harus ngapain lagi, aku cape bunda.." lirih Ara dengan air mata yang sudah tidak tertahan lagi.

Ara terus bercerita mengenai hari-harinya, mau suka ataupum duka Ara ceritakan pada bundanya. Meski dia pun tidak tahu bundanya mendengar atau tidak disana sana. Karena jika tidak bercerita dengan bundanya dengan siapa lagi dia akan bercerita? Ayahnya tidak bisa dia jadikan tempat cerita, karena Rama bisa dibilang termasuk dalam tokoh antagonis dicerita hidupnya.
Ara berharap setelah ini pikiran dan hatinya sudah jauh lebih tenang.

••••

Ara berjalan untuk pulang setelah selesai dari makan bundanya. Benar saja, hatinya kini sudah menjadi lebih tenang setelah bercerita dengan bundanya. Ara melihat keatas langit, langit sudah mulai terlihat mendung, sepertinya bentar lagi akan turun hujan.

KENARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang