15 | KENARA

132 60 27
                                    

Haloo vote sebelum membaca dan ramein dengan komenan kalian!😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo vote sebelum membaca dan ramein dengan komenan kalian!😊

Happy Reading! 🧚‍♀

••••

Kenan memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Ara. Dia melirik kepada Ara yang sedari tadi hanya diam saja.

"Ra, udah sampai," ucap Kenan.

Ara tersadar dari lamunannya. "Eh iya, Ken,"

"Lo ngelamunin apa? Masalah tadi?" tanya Kenan.

"Engga kok gue gak mikirin masalah tadi." ucap Ara jujur. Karena memang dia tidak sedang melamuni masalah tadi, melainkan ayahnya. Ini sudah hampir jam dua belas malam lebih, dia takut jika ayahnya akan marah.

"Serius? Lo gapapa kan?" tanya Kenan memastika.

"Iya serius, gue gapapa," ucap Ara tersenyum.

"Btw makasih ya udah nolongin gue tadi," ucap Ara seraya menatap wajah Kenan.

"Iya, itu juga udah kewajiban gue sebagai sahabat untuk ngelindungi lo," ucap Kenan.

Ara hanya tersenyum mendengarnya. "Yaudah gue masuk dulu," ucapnya yang di angguki oleh Kenan.

Ara pun keluar dari mobil Kenan.

"Gue langsung pulang ya, Ra. Lo istirahat sana," ucap Kenan.

"Iya, lo hati-hati dijalan,"

Kenan mengangguk lalu menjalankan mobilnya meninggalakan kawasan rumah Ara.

Setelah Kenan pergi Ara memasuki rumahnya, dia membuka pintunya dengan pelan. Jantungnya berdetak sangat cepat.

Ketika akan menutup pintu nya dia dibuat kaget dengan suara ayahnya yang terdengar seperti sedang menahan amarah.

"Kenapa baru pulang?"

Ara hanya diam dengan menundukan kepalanya takut. Dia terus memainkan jemarinya gugup.

"Kamu tau sekarang jam berapa?" tanya Rama.

Lagi lagi Ara hanya diam.

"Ayah tanya, sekarang jam berapa, Ara!!" bentak Rama.

"J-jam dua belas malem yah.." ucap Ara takut.

"Terus kenapa baru pulang?" Ara hanya diam tidak menjawab.

KENARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang