MY WIFE | 15

2.2K 152 3
                                        

Hyunjin terbangun di sebuah tempat yang asing, tempat yang sangat indah. Mata Hyunjin benar-benar dimanjakan oleh pemandangan yang disuguhkan, jika boleh Hyunjin ingin menetap disana untuk selamanya.

Terlepas dari kekagumannya, Hyunjin merasa bingung, kenapa tempat ini begitu sepi. Tak ada satu orangpun selain dirinya di tempat yang sangat indah itu. Kemana semua orang? Dan dimana Jeongin?

“Jeongin? Kamu dimana?” Hyunjin berjalan menyusuri tempat asing itu sembari memanggil nama istrinya.

“Jeongin? Kamu nggak lagi ngumpet, kan? Jangan tinggalin aku, ya! Nggak lucu, loh!” Hyunjin terus berbicara sendiri sembari terus melangkahkan kakinya.

Dari kejauhan, Hyunjin melihat seorang anak kecil memakai baju serba putih, berlari dengan kencang menuju arahnya. Anak itu memeluk kakinya, membuat Hyunjin berlutut untuk mensejajarkan tinggi mereka.

Hyunjin memperhatikan wajah tampan anak di hadapannya, mata anak itu mengingatkannya akan Jeongin. “Hai, kamu siapa?”

“Papa bangun, ya? Mama minta papa jangan tinggalin mama. Mama bilang, papa nggak mau lihat aku lahir? Papa nggak mau lihat aku tumbuh besar?” Hyunjin termenung, apa yang dikatakan anak kecil yang menuruni bentuk mata Jeongin ini?

“Ini bukan tempat papa, tempat papa ada di samping mama. Tunggu aku sampe besar dan lahir di dunia.”

“Kamu anak saya?” Anak kecil itu mengangguk. Hyunjin menangis saat itu juga.

“Mata kamu mirip mama kamu.”

“Papa bangun, ya? Temenin mama sampe aku datang. Sekarang aku pergi dulu, papa harus kembali dan jaga mama, ya? Sampai jumpa!”

Anak kecil itu berjalan mundur, sekilat cahaya menelan anak kecil itu. Membawanya pergi menuju antah-berantah yang Hyunjin jelas tak tahu tempat macam apa itu.

Hyunjin kembali berdiri, matanya menyipit saat melihat cahaya yang sangat terang muncul tiba-tiba dari samping kanannya. Rasa penasaran menguasai dirinya, Hyunjin berjalan masuk ke dalam cahaya terang itu. Ia serasa seperti ditarik, cahaya itu membawanya pergi melintasi dimensi lain.

*

“Periksa detak jantungnya!”

Tangis Jeongin berhenti, seorang perawat menariknya mundur, memberi tempat untuk dokter dan perawat lain memeriksa keadaan Hyunjin.

“Dokter, detak jantung pasien terus meningkat. Keadaannya sudah stabil.”

Jeongin tersenyum mendengar ucapan salah satu perawat laki-laki.

“Jeongin ... ” Suara lirih menghentikan semua aktivitas.

“J-Jeongin ... ”

Mendengar namanya dipanggil, Jeongin pun mendekat. Menggenggam tangan Hyunjin dan menjawab panggilannya. “Aku disini, kak.”

Perlahan mata Hyunjin terbuka, matanya bergerak melihat situasi di sekitarnya. Sampai akhirnya, tatapan mata itu berhenti pada Jeongin. “Jeongin?” Hyunjin tahu itu pasti istrinya meskipun pandangnya masih sangat kabur.

Jeongin mengangguk, ia tersenyum senang dan langsung memeluk tubuh Hyunjin. “Makasih, makasih udah kembali, kak ... ”

“Siapkan ruang rawat inap, pasien sudah siuman,” ujar seorang dokter memerintah.

“Maaf mengganggu, izinkan saya memeriksa kondisi pasien sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap.”

Jeongin mengangguk lantas membisikkan sesuatu pada Hyunjin. “Kak, aku keluar dulu, ya. Aku tunggu di luar.” Jeongin melepaskan genggamannya dan segera keluar dari ruang ICU.

MY WIFE || HyunJeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang