“Jeongin!” Minho masuk ke kamar Jeongin, mengisyaratkan pada orang-orang yang sedang menyiapkan Jeongin untuk segera keluar.
Minho berjalan mendekati Jeongin. “Nggak ada waktu buat lo kabur, Jeongin. Lo udah jadi punya gue!”
Jeongin menatap bengis pada Minho. “Coba aja, pernikahan itu akan tetap gagal!”
Minho tersenyum miring. “Oh, ya?”
Dor!
Suara tembakan terdengar sampai ke dalam kamar Jeongin, tak lama disusul oleh suara ribut. Minho berjalan menuju pintu kamar dan mengintip apa yang sedang terjadi di mansionnya.
“Oh shit!” umpat Minho. Ia kembali menutup pintu dan menguncinya, dirinya sedang panik sekarang.
Jeongin yang tidak tahu apa-apa pun menjadi bingung. “Ada apa?”
Minho tak menjawab, melainkan menyeret Jeongin ke salah satu sisi dinding kamar. Minho mendorong kuat-kuat dinding tersebut dan sebuah pintu rahasia terbuka.
Jeongin menarik tangannya. “Polisi?” kata Jeongin menebak.
“Ada polisi, kan?”
“Diem! Ikut gue!” Minho kembali mencengkeram tangan Jeongin, tapi segera ditepis oleh pemuda manis itu.
“Enggak! Kenapa? Lo takut sama polisi?”
Plak!
“Akh!” Jeongin memegang pipi kirinya yang terasa panas dan perih. “Gue bakal samperin polisi-polisi itu!” Jeongin segera berlari menuju pintu kamar dan membukanya.
Plak!
Kembali Minho menampar pipi Jeongin, ia mencengkram pergelangan tangan si manis dan menariknya masuk melewati pintu rahasia.
Pintu itu terhubung dengan bagian belakang rumah, diam-diam Minho keluar menghindari para polisi yang sudah menembak para anak buahnya.
“Disana! Dia kabur!” Suara teriakan seorang polisi memergokinya.
Dor!
Peluru ditembakkan keatas. “Berhenti disana atau saya tembak!”
Minho tak mau berhenti, Jeongin pun mencoba melepaskan cengkraman kuat Minho dari pergelangannya.
“Lepas!” teriak Jeongin.
“Jeongin!” Dari arah kerumunan polisi, Jeongin melihat kehadiran Hyunjin disana. Lantas, dengan sekuat tenaga ia menarik tangannya dan berlari ke arah Hyunjin.
Jeongin berlari ke dalam pelukan Hyunjin. Ia tahu, pasti Hyunjin yang membawa pasukan polisi ini kemari.
Minho semakin panik, ia keluarkan senjata api andalannya dan menodongkan kepada para polisi.
“Lepaskan pistol itu!” perintah komandan pasukan polisi. Minho tak menggubris, ia tarik pelatuknya dan melepaskan peluru.
“AKH!!!”
“KAK HYUNJIN!!!”
Untuk kedua kalinya peluru menembus badan Hyunjin. Beberapa pasukan membantu Hyunjin dan membawanya ke rumah sakit dengan segera.
“Jatuhkan pistolnya!”
Minho kembali melepas peluru dan mengenai salah satu anggota polisi.
Dor!
“Akh!” Dirinya terjatuh, sebuah peluru menembus kakinya. Tak bisa lagi ia mencoba kabur.
“Ikut ke kantor polisi dan terima semua hukumannya! Semua kejahatan mu dan keluargamu sudah terbongkar, Tuan Lee!”

KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE || HyunJeong
Romance"Eh, apa, nih? Om siapa, ya? Mau culik saya?" - Yang Jeongin "Sssttt, udah ikut saya bentar!" - Hwang Hyunjin *** Tentang niat awal Hwang Hyunjin yang harus berpura-pura mempunyai istri hanya untuk memenuhi keinginan sang ibu. Sampai ketika semua be...