MY WIFE | 6

2.1K 218 4
                                        

Rasa syukur Jeongin panjatkan, hatinya benar-benar lega saat ini. Di tengah pintu yang terbuka lebar, terdapat dua orang pria yang Jeongin kenal betul siapa mereka.

"Hentikan pernikahan ini!" teriak Hyunjin menarik perhatian para tamu undangan.

Tuan Shin selaku ayah tiri Jeongin menyerobot kerumunan dan mendekati Hyunjin dan Tuan Yang.

"Beraninya kamu muncul dihadapanku lagi?!" bentak Tuan Shin pada Tuan Yang.

"Untuk apa aku harus takut berhadapan denganmu lagi?!"

"Oh, pantas kamu berani, bawa antek-antek ternyata? Orang kayak kamu pintar juga, ya, nipu orang kaya berjas kayak anak ini?"

"Lepasin istri dan anakku!"

"Punya apa kamu minta mereka balik, ha?"

"Berapa yang bapak minta?" Hyunjin menyela. "Sebutkan nominalnya dan lepaskan mereka."

Tuan Shin tersenyum miring. "Kamu yakin mau bayar? Bunganya udah numpuk, loh."

"Cepat sebutkan atau saya lapor polisi!"

"200 juta won!"

Hyunjin cukup tersentak, begitu pula dengan Tuan Yang. Beliau ingat betul hanya meminjam 10 juta won waktu itu, tapi kenapa bisa membengkak menjadi 200 juta won?

"Baiklah." Hyunjin mentransfer uang yang diminta melalui ponselnya.

"Lunas, silahkan bawa dua orang itu pergi."

"Yang Jeongin!" teriak Tuan Shin memanggil mantan anak tirinya.

Jeongin melepas tautan tangannya di lengan Minho dan langsung turun dari altar, tak lupa ia menyeret ibunya untuk ikut pergi dari sana.

Hyunjin menggiring Jeongin dan ibunya keluar dari gereja meninggalkan Tuan Yang dan Tuan Shin yang masih berhadapan.

"Jangan kamu pikir aku bisa lepasin semua itu gitu aja, Tuan Yang."

Dor!

Pelatuk pistol Revolver ditarik, menembakkan sebuah peluru kecil yang gesit. Peluru berbahan kuningan itu tepat mengenai sasarannya—

"Akh!"

—punggung bagian kiri milik Hyunjin.

"Kak Hyunjin!"

Tuan Yang mendengar hal itu. "Kurang ajar!"

Bugh!

Bogem mentah mendarat di pipi kiri Tuan Shin.

Yang dipukul tak memberi perlawanan, melainkan tersenyum miring yang mengandung banyak arti.

Tuan Yang berlari menuju Hyunjin sembari menghubungi nomor darurat.

"Hyunjin?!"

"Akh—"

"Hyunjin tahan. Ambulans dalam perjalanan."

"Jeongin ... M-maafin sa—" Belum selesai kalimatnya, kesadaran Hyunjin menghilang.

Bersamaan dengan hal itu, ambulans datang. Dengan cekatan para petugas medis membopong tubuh Hyunjin dan meletakkannya di brankar, memasukkannya ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Jeongin ikut bersama ambulans tersebut, matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.

Tekanan darah Hyunjin terus menurun, detak jantungnya semakin melemah. Jeongin terus berdoa, meminta agar Hyunjin baik-baik saja.

*

"Jeongin!"

"Mama?"

MY WIFE || HyunJeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang