Plak!
"Bisa-bisanya kamu mau dibayar buat kayak gini?!"
"Pa, udah! Kasihan Jeongin!"
"Minta tanggung jawab sama laki-laki itu! Meskipun kamu nggak hamil, tapi kamu udah dipake sama dia!"
"Pa!"
"Diem, ma! Ini urusan papa sama anak nakal ini!"
"Nggak berani kamu minta tanggung jawab sama dia?! Mau jadi apa kamu?!"
"Pa—"
"Udah, sekarang kamu siap-siap, kemarin teman papa kesini mau lamar kamu. Sekalian aja kamu papa nikahin sama dia! Kalo laki-laki bajingan itu nggak mau tanggung jawab, biar orang lain yang tanggung jawab!"
"Pa, jangan gitu!"
"Udah, mama nggak usah ikut campur!"
"Pa, tapi aku nggak mau sama anak temen papa ... "
"Terus mau kamu? Mau disebut jalang? Mau kamu disebut jalang kalo tiba-tiba ada bayi di perut kamu?!"
"Tapi, pa—"
"Udah, nurut atau papa buang kamu!"
Jeongin bangkit dari posisi berlututnya, ia berjalan gontai menuju kamarnya.
"Pa! Papa udah gila? Papa mau nikahin Jeongin sama anak preman itu?! Papa mau Jeongin disiksa begitu mereka nikah?!"
"Nggak usah ikut campur!"
"Dia anak aku, bukan anak kamu! Kamu nggak berhak ngatur-ngatur dia!"
Plak!
"Kalo gitu, balik sana sama mantan suamimu! Dan semua hutangmu bakal ngalir lagi!"
"Inget! Kamu nggak akan hidup dengan layak kalo nggak ada aku! Semua hidupmu dan anakmu itu bergantung sama aku! Jadi, jangan pernah macam-macam!"
*
Pernikahan Jeongin dengan anak teman papanya sudah disepakati, minggu depan resepsi pernikahan akan diadakan. Dan Jeongin sangat terpukul karena hal itu. Hidupnya akan sepuluh kali lipat lebih buruk jika menikah dengan laki-laki yang sudah dijodohkan dengannya.
Dan disini Jeongin, di tepi danau sepi yang tak jauh dari rumahnya. Menangisi takdir yang begitu tak terduga dan menyakitinya.
"Tau gitu kenapa gue nggak minta tanggung jawab Hyunjin aja?" Jeongin menangis sejadi-jadinya.
"Tapi sama aja, nggak ada yang lebih baik dari keduanya."
Jeongin membuka ponsel dan menghubungi salah satu nomor yang masih akrab dengannya sampai saat ini.
"Halo?"
"Halo? Kenapa, Jeongin?"
"Ayah ... "
"Iya, nak, ayah disini. Kenapa?"
"Yah, Jeongin ngelakuin kesalahan fatal. Dan sekarang— hiks, Jeongin harus nikah sama kak Minho."
"M-Minho? Anak preman itu?"
"Iya, yah. Tolongin Jeongin, Jeongin takut."
"Ayah nggak tau harus berbuat apa, tapi ayah berusaha buat selamatin kamu sama mama kamu dari rentenir itu. Dan ayah berusaha buat batalin pernikahan kamu sama anak preman itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE || HyunJeong
Romance"Eh, apa, nih? Om siapa, ya? Mau culik saya?" - Yang Jeongin "Sssttt, udah ikut saya bentar!" - Hwang Hyunjin *** Tentang niat awal Hwang Hyunjin yang harus berpura-pura mempunyai istri hanya untuk memenuhi keinginan sang ibu. Sampai ketika semua be...