𝓕𝓲𝓿𝓮

3.7K 309 24
                                    

   "Oniichan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   "Oniichan ... Naruu ..."

   Samar-samar Obito mendengar suara lembut Kakashi, juga getaran diantara kedua tangannya yang memeluk anak-anak. Telapak tangannya yang besar bergerak dari punggung Naru kecil sampai di tangan selembut tahu yang sejuk. Seketika tangan itu berhenti menepuk pantat si kecil dan panggilan pada anak-anak tak terdengar lagi. Namun, Obito menggantikan gerakannnya.

   "Jagoan-jagoan papa, ayo bangun ..." Suara serak bangun tidur Obito mengalun sembari tangannya menepuk-nepuk pelan punggung Sasuke, dan mengusap telapak tangan Kakashi lembut.

   Anak-anak mulai mengeliat, membuat kedua tangan orang tuanya terlepas. Kakashi segera berdiri ketika Obito membuka mata, ia menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

   Naru kecil dengan cepat duduk dan mengulurkan tangan pada otousannya, masih dengan mata tertutup pula. Kakashi pun segera mengangkatnya, menepuk pungguk anak itu pelan agar benar-benar bangun. Sementara Sasuke dan Obito segera duduk.

   "Naru mau milk ..." rengek Naru.
   "Um, Otousan sudah siapkan di gelas Naru. Sekarang mandi dulu ya," bisik Kakashi.
   "NO! Naru mau sekarang!" teriak Naru mulai mengacak dada otousannya untuk mencari sumber milknya itu.

   Kakashi masih dengan sabar memberi pengertian untuk anak itu mandi dulu, ia dalam masa agar si kecil berhenti menyusu padanya. Namun, Naru kecil tidak ingin mendengar. Semakin keras menangis dan memberontak. Obito dan Sasuke dengan kompak turun dan ikut membujuk si kecil. Sayangnya sia-sia.

   "Okay, okay, tapi Naru harus berhenti menangis," kalah Kakashi.

   Naruto pun menangguk dan segera berhenti. Kakashi membuka dua kancing teratas kemeja besar yang ia pakai, satu-satunya kain yang melekat di tubuhnya. Memang demikian ia setelah mandi. Ia tunjukan salah satu pucuk dadanya yang segera si kecil lahap dan hisap.

   "Jangan digigit, hmm?" bisiknya sembari membersihkan sisa-sisa air mata di wajah si kecil.

   Naru mengangguk sambil memainkan kancing kemeja milik otousannya.

   Kakashi tersenyum, kemudian beralih pada si oniichan, "Oniichan ayo mandi dulu," pintanya.

   Sasuke dengan patuh pergi ke kamar mandi di ikuti otousannya yang masih menyusui sang adik. Sementara Obito mematung melihat kegiatan pagi ini yang sangat merepotkan. Apa Kakashi sesibuk ini setiap pagi, mengurus semuanya sendiri. Namun, Obito menjadi lebih mengerti sekarang, cinta Kakashi pada anak-anak sangat besar, entah itu yang ia lahirkan sendiri atau yang orang lain berikan padanya secara cuma-cuma.

   Obito berjalan menyusul mereka. Ia lihat Kakashi membantu putranya melepas pakaian dengan satu tangan. Ia segera mendekat dan membantunya.

   "Papa bantu mandinya, okay?" ujarnya semangat.

   Sasuke tersenyum senang sembari mengangguk. Kakashi pun demikian, dan telinga tajam si kecil segera bergerak. Mulut mungil itu juga terlepas dari dada otousannya.

𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang