𝓣𝔀𝓮𝓷𝓽𝔂

1.9K 177 25
                                    

    Larut malam sesosok berperut besar berjalan menaiki tangga sembari menggendong si kecil yang tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Larut malam sesosok berperut besar berjalan menaiki tangga sembari menggendong si kecil yang tertidur. Ia tidak berani mendekat, hanya memperhatikan dari kejauhan hingga sosok itu hilang di telan pintu kamar putra bungsunya. Tidak lama berselang asisten pribadi putranya keluar, ia menghentikannya untuk menutup pintu.

   "Nyonya besar, Hatake sama pasti lelah. Saya mohon jangan memulai untuk mengoreksi kesalahannya," mohon Deidara.
   "Aku hanya ingin melihat mereka, aku tidak akan melakukan apapun," bisik nyonya Uciha kesal.

   Deidara memicing tajam, tapi nyonya Uciha segera mendorongnya untuk pulang. Sejak Kakashi tinggal di kediaman Uciha, Deidara berganti profesi menjadi pengasuh Naruto, karena ia satu-satunya yang Kakashi percaya dan bisa keluar masuk di lingkungan Uciha tanpa syarat. Karena mereka telah mengambil alih Naruto sejak hari itu, Kakashi hanya bisa mengirim Deidara untuk mengawasi.

   Mata cantik itu memperhatikan setiap sudut kamar putranya yang berubah menjadi apartemen dua kamar, tentu saja itu ulah Kakashi. Anak-anak terlelap di bagian lain yang berbatas rak hias, sementara Kakashi tengah berganti pakaian tidak jauh.

  Perut buncit dan dada yang sedikit membengkak, menyita seluruh perhatian manik tajamnya. Kehamilan pada pria selalu terlihat menyakitkan, ia telah melihat putra tertuanya di masa lalu, kakak kedua Obito juga sama. Sebagian besar dari keluarganya adalah male pregnancy, tapi entah apa yang membuatnya baru menyadari akan sulitnya kondisi Kakashi.

   Kakashi tersenyum sedikit masam sembari mengusap perutnya dengan satu tangan, dan tangan lain memegang beberapa lembar kertas untuk di baca. Sesekali ia juga akan memalingkan wajah ke anak-anaknya yang terlelap.

    "Masih belum cukup," desahnya pelan.

  Nyonya satu-satunya tidak ingin bicara hanya tersenyum tipis dan pergi pelan-pelan, setelah melihat Kakashi mencium anak-anak.

   Kembali ke kamar utama, ia naik ke tempat tidur dan menyimpan tubuhnya di bawah selimut. Suaminya di samping masih melihat ponsel, mungkin memastikan beberapa masalah perusahaan.

  "Kau sudah menemukannya?" tanyanya sembari pergi ke dalam pelukan sang suami.
  "Hn, memang miliknya," jawab suaminya singkat.
  "Tapi bagaimana?" tanyanya lagi.
  "Tidak banyak detail yang bisa di dapat, tapi anak itu hasil bayi tabung," terang suaminya.

   Nyonya Uciha menatap langit-langit dengan helaan napas lelah, ia mendesah dalam lalu menatap wajah serius suaminya, "apa dia akan menerima Obito jika aku meminta maaf dan menebus segalanya?"
   "Dia mungkin memaafkan, tapi untuk menerima kembali kita harus ikut berjuang bersama Obito. Aku tau ini juga sulit untukmu," jawab sang suami, mengeratkan pelukan.
   "Itu bukan masalah, keluarga kita lebih berharga," ujar nyonya Uciha.
   "Hn, aku akan selalu mendukungmu," balas sang suami.

    Mungkin akan menjadi awal yang baik, kejutan untuk hidup Kakashi di masa depan.
  

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang