𝓗𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰

2.5K 167 32
                                    

   "Tidak hanya tentang pohon, disinilah aku melepas otousan, satu-satunya orang yang ku miliki selama hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Tidak hanya tentang pohon, disinilah aku melepas otousan, satu-satunya orang yang ku miliki selama hidupku."

   Mata kelam itu menatap pihak lain tanpa berkedip, seperti sakit itu terhantar padanya. Wajahnya perlahan  mendekat dan ...

   PLAK...

    Suara keras dari tangannya yang di tepis mengejutkan Obito, segera meminta maaf karena wajah Kakashi yang terlihat tidak nyaman. Tinggal beberapa detik saja mereka akan memulai sesi yang panas, tapi Kakashi berhasil menolaknya. Untuk kali ini pria hamil itu sudah menyerah, ia tidak akan jatuh untuk kesekian kalinya. Siapa yang tau masa depan, bahkan besok ia mati ditusuk dari belakang oleh Obito pun tidak ada yang tau.

   "Mulai sekarang jangan menyentuhku lagi, itu membuatku mual," dingin Kakashi.

    Pria hamil itu berdiri dan menepuk pantatnya yang kotor, lalu berjalan sembari menyalakan senter di ponselnya, karena hari mulai gelap. Obito segera mengejarnya dengan banyak penjelasan tentang kehadiran Rin siang ini, tapi Kakashi acuh tak acuh dan memilih untuk lebih berhati-hati melihat Jalan.

   Sampai akhirnya tiba dimana mobil yang Obito bawa terparkir. Kakashi terdiam sejenak menatap mobil itu kemudian berbalik menatap Obito di belakangnya.

   "Aku ikut denganmu," ucapnya pelan.
   "Tentu saja, aku datang untuk membawamu pulang," balas Obito lembut, dengan cepat membuka pintu untuk kekasihnya.

   Kakashi masuk tanpa sepatah katapun, duduk dengan nyaman dan membuka ponselnya untuk melihat ratusan panggilan dan pesan dari Deiara. Ia tersadar Obito baru saja melajukan mobil.

   "Bisakah lebih cepat, Naru dan Oniichan menangis mencariku," pintanya dingin.

   Obito hanya mengangguk dan menuruti. Sial, sial, Kakashi saat ini terlihat lebih menyeramkan. Lebih buruk lagi karena ia gelisah harus berbuat apa. Melihat jari-jari kurus Kakashi saling meremas membuatnya memanas, mobil itu bahkan tanpa disadari melaju di luar kendali. Meskipun demikian, Obito masih waras, jadi mereka sampai dengan selamat.

   Kakashi segera keluar dari mobil, dibantu oleh Deidara yang ternyata sudah menunggunya. Kakashi berjalan lebih cepat setelah menatap marah pada Deidara yang mengatakan kedua putranya ada di kamar Uciha besar.

   Ia mengatur napas sejenak di depan kamar paling besar di kediaman Uciha. Namun, belum sempat ia mengetuk, pintu kayu besar bergaya Jepang kuno itu terbuka dari dalam, menampakan nyonya Uciha dengan senyum kecil. Baru saja bibir tipis itu terbuka, nyonya Uciha membuka pintu kamarnya lagi dengan pelan, memperlihatkan dua Hatake kecil yang tertidur pulas dengan Uciha besar.

   Wanita itu mendengar helaan lega yang ragu, ia pun menutup kembali pintu kamarnya dan merangkul pinggang Kakashi lembut seraya membimbingnya untuk kembali turun.

   "Kaasan akan ceritakan semua sembari makan," ucapnya lembut.

    Kakashi mengikuti tanpa banyak bicara, bahkan ia melihat Obito di meja makan sedang menikmati makan siang yang sebelumnya ia antarkan ke kantor. Kakashi tidak yakin makanan itu masih layak untuk di makan.

𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang