𝓔𝓲𝓰𝓱𝓽

2.9K 259 10
                                    

     "O

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "O... Obito... cukup... ah..."

    Kakashi meronta saat rengekan si kecil terdengar, sekuat tenagga melepas hisapan Obito pada dadanya, "Cukup!" tegasnya, berhasil mengejutkan pihak lain.

   Obito dengan tidak rela melepas hisapannya, menatap wajah kesal Kakashi dengan mata berkaca-kaca, membuat yang lebih kecil tidak sanggup membalasnya.

    "Maaf," ucapnya penuh sesal.
   Kakashi mengancingkan kemejanya kembali, dan turun dari pangkuan Obito tanpa sepatah katapun. Obito sedih ketika ucapannya tidak mendapat balasan, tapi sadar akan kesalahannya. Ia mengejar Kakashi yang telah berada di tempat anak-anak.

   Pria dengan warna rambut perak itu berbaring miring di belakang oniichan, dengan satu tangan mencoba melonggarkan pelukan anak itu pada adiknya, "Oniichan, jangan terlalu erat, naru tidak bisa bernapas," bisiknya.

   Kepala Sasuke kecil bergerak tidak nyaman, tapi tangannya menuruti. Melonggar, membiarkan sang adik sedikit menjauh. Saat keduanya kembali nyenyak, Kakashi beranjak, kembali berhadapan dengan Obito, hanya untuk mengangkat telunjuknya di depan bibir agar orang lain tidak membuat suara.

   Pria itu akhirnya pergi begitu saja dari ruangan atasannya. Obito tidak bisa hanya diam, ia pergi mengejar untuk sedikit memberitahu kesalahannya.

    "Kakashi," panggilnya seraya menarik tangan Kakashi.
   Kakashi berhenti untuk mendengarnya, "Maaf, aku tidak bermaksud... ini... itu... a... aku terlalu menikmatinya, maafkan aku... aku tidak mendengar suara Naru... maaf..." mohonnya.
   Kakashi melepaskan genggaman Obito, "Dengar! Kau ingat apa yang selalu aku katakan?"
   "Y... Ya, jangan lakukan hal lebih di sekitar anak-anak," jawab Obito lirih, dengan kedua tangan yang terkait di depan dan kepala menunduk dalam.
    "TEPAT SEKALI! Persetan dengan persahabatan yang kau tawarkan! persetan dengan pukulan yang akan kau berikan! aku tidak ingin psikis anak-anakku rusak!!" teriak Kakashi tanpa tahu tempat.

    Pria itu menunjuk wajah Obito dengan marah sebelum akhirnya pergi begitu saja, sementara Obito hanya terus meminta maaf.

   Ketika beberapa bisikan sampai di telinganya, Obito mengangkat wajah untuk mendapati kariawannya yang berkupul di sekitar, sepertinya mereka baru menyaksikan pertunjukan yang hebat. Tentu saja, bagaimana bisa pegawai setingkat Kakashi membentak manusia yang terkenal dingin itu. Bahkan sampai pria besar itu meminta maaf berkali-kali, seperti kucing yang baru tertangkap setelah mencuri makanan milik majikannya.

   Tatapan bersalah itu berubah menjadi tajam, membuat semua mata-mata gosip pergi membubarkan diri. Obito mendesah lelah, memesan secangkir kopi pada Deidara sebelum akhirnya kembali ke ruangannya.

 Obito mendesah lelah, memesan secangkir kopi pada Deidara sebelum akhirnya kembali ke ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang