𝓚𝓮𝓫𝓮𝓷𝓪𝓻𝓪𝓷

2K 189 27
                                    

   Semua orang di dapur besar sangat sibuk, ada pula nyonya besar yang terfokus pada masakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Semua orang di dapur besar sangat sibuk, ada pula nyonya besar yang terfokus pada masakannya. Obito datang dengan dua bungkus ramen dan dua buah tomat di tangannya. Beberapa pelayan memberi jalan untuk Obito tapi juga mulai bergunjing.

    "Apa yang kau bawa, Obito kun?" tanya sang ibu sedikit heran, pasalnya sang putra tidak pernah menginjakkan kaki di dapur selama ini.
    "Anak-anak ingin makan ramen," jawab Obito sembari memilah-milah alat masak.

    Nyonya Uciha menghela napas sedih, ia cukup peka tentang sikap Kakashi sekarang. Tapi pikirannya tidak berhenti di sana.

   "Kalian! Berhenti bergosip dan ambilkan banyak isian untuk ramen oniichan dan Naru! Cepat-cepat, aku tidak membayar kalian hanya untuk membicarakan menantuku!!" dingin nyonya Uciha membuat suasana sangat ribut. Banyak dalam hati pelayan bicara tentang siapa yang memulai kebencian terhadap Kakashi, tidak lain nyonya merekalah.

    Obito hanya diam dan memasak, bagaimanapun keluarganya juga dalam penyesalan terhadap Kakashi. Dan semua itu ulahnya sejak awal.

     "Kakashi pasti juga tidak sempat memikirkan dirinya sendiri," gumam nyonya Uciha, "kalian siapkan makanan di tempat terpisah dan bawa naik bersama Obito, ambil semua jenis hidangan!!" perintahnya kemudian.

      Sekitar 15 menit berlalu, akhirnya pintunya menyuarakan ketukan. Kakashi hanya menyahuti dari dalam dan pintu segera terbuka, memuat Obito dan pelayan-pelayannya. Pria hamil itu terkejut, karena meja kecil di hadapannya segera terisi penuh dengan makanan, sampai akhirnya para pelayan kembali.

    Obito duduk bersimpuh penuh harap akan pengampunan Kakashi. Ia tahu Kakashi sangat tidak menginginkannya.

     "Kaasan yang mengirim semua ini," ucap Obito lirih sembari menunduk.

    Kakashi menghela napas bahkan setelah melihat ramen anak-anak yang menjadi berukuran jumbo. Ia menyiapkan di tempat yang lebih kecil lalu memberikannya kepada Sasuke. Si sulung pun segera menerimanya untuk memberi makan sang adik dan dirinya sendiri.

    "Kakashi maafkan aku," terdengar lagi lirihan Obito.
    "Kenapa minta maaf, nikmati saja kau juga perlu makan bukan? Setelah itu total saja semua, berapa yen yang harus ku bayarkan," balas Kakashi acuh.

   Obito tertekan, meski suara Kakashi lembut tapi mengoyak hatinya. Bahkan gerakan tangan Kakashi yang memilih untuk memakan onigiri buatannya sendiri sangat menyakitkan. Ketika suapan kedua akan masuk ke mulut Kakashi, Obito segera menyambarnya.

   Pria itu mengunyah gigitan besar dengan mata berkaca-kaca, "Un ... onigiri otousan adalah yang terbaik," ujar sedikit tidak jelas.

   Ia buru-buru mengambil semangkuk nasi dan lauk pauk kehadapan Kakashi, "otousan juga harus makan banyak," ucapnya hampir menangis, ia mengisi satu sendok penuh dan menyodorkan pada Kakashi.

   Kakashi diam, lalu menunduk dengan senyum tipis, dan akhirnya menatap anak-anak yang tidak memperdulikan orang tuanya. Memang dia yang selalu memperingatkan mereka untuk tidak mendengarkan saat orang dewasa sedang saling bicara.

𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang