𝓞𝓷𝓮

8.3K 378 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



   Kakashi selalu dengan patuh menerima, dijadiakan alat pemuas oleh kedua sahabatnya, pagi ini bahkan lebih kacau. Mulutnya menjadi kebas karena terus dipaksakan untuk memuaskan bagian vital milik Rin, sementara pantatnya dihancurkan oleh Obito. Ia bahkan baru bangun dan segera mendapat penyerangan. Pria dengan warna rambut perak itu sebenarnya lelah namun tidak enak hati untuk menolak kedua sahabatnya.

    Sudah dua tahun, bahkan sampai bulan lalu Kakashi melahirkan anak dari Obito, perlakuan keduanya tidak pernah berubah. Tidak ada yang mau bertanggung jawab dan menggantungkan hidup pada Kakashi. Makan, tinggal, kebutuhan-kebutuhan kecil mereka dan semuanya, dengan alasan pasti, sahabat. Tapi yang sebenarnya, karena Kakashi sudah tidak memiliki siapapun, jadi tidak akan ada tuntutan jika terjadi sesuatu padanya, seperti misalnya dari orang tua, karena Kakashi sudah tidak memilikinya sejak kecil.

   Kini 30 menit telah berlalu, tubuh Kakashi juga sudah lengket dan basah dimana-mana. Tapi dua manusia berbeda gender itu belum selesai juga. Sampai akhirnya tangis bayi terdengar dari arah kamar Kakashi. Pria yang dikepung segera melepaskan diri dan berlari, "Otousan datang!"

   Obito dan Rin saling menatap, kekecewaan mereka terlihat jelas. Jika berpikir mereka akan memulai sesi yang lebih panas berdua, itu tidak mungkin. Meski Obito menyukai Rin, tapi pihak lain membencinya, dan Kakashi adalah korban dari hubungan yang sangat tidak sehat ini.

   "Hm? Kenapa menatapku? Hancurkan dia!" sarkas Rin, ia segera pergi ke kamar mandi.

  Obito mendesah kesal namun tetap pergi menyusul Kakashi. Pria itu duduk di tempat tidur sembari menyusui putra kecil mereka, terdengar pula bisikan-bisikan lembut pada si kecil. Itu adalah pandangan murni yang dapat dilihat, tapi mungkin Obito buta, jadi tidak pernah memiliki efek apapun.

   Ia yang lebih besar menyergab tubuh Kakashi dan si kecil dalam satu pelukan, mulutnya mulai menyusuri leher Kakashi yang menjadi tidak nyaman.

   "Obito, jangan lakukan di depan Sasuke," bisiknya penuh peringatan namun Obito mana peduli.

  Lidah panas itu mulai terjulur dan tangan nakalnya mulai turun pada bagian vital. Kakashi segera berdiri menghindar sebagai respon.

  "Obito! Sasuke tidak seharusnya melihat hal seperti ini, apa kau tidak kasihan, Sasuke juga putramu!" marah Kakashi.
  "Dengar Kakashi! Jangan pernah sekalipun bicarakan hal ini lagi! Aku tidak pernah memiliki anak darimu! sekali lagi kau mengucapkannya, aku akan membunuh anakmu!" balas Obito penuh tekanan.

   Pria itu kehilangan seleranya dan pergi begitu saja. Kakashi hanya terdiam, sudah terbiasa mendengar hal itu dari orang yang dianggapnya sahabat, dan hanya akan terus menjadi lemah, menerima bajingan-bajingan itu dengan hati nurani.

 Kakashi hanya terdiam, sudah terbiasa mendengar hal itu dari orang yang dianggapnya sahabat, dan hanya akan terus menjadi lemah, menerima bajingan-bajingan itu dengan hati nurani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang