𝓣𝓱𝓻𝓮𝓮

4.2K 360 32
                                    

   Seperti biasa jam delapan malam, anak-anak belajar sebentar sebelum tidur, Kakashi juga di sana membantu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Seperti biasa jam delapan malam, anak-anak belajar sebentar sebelum tidur, Kakashi juga di sana membantu mereka. Meski pikirannya sedikit kacau malam ini, orang yang ia takuti kembali. Kakashi takut yang akan terjadi bisa mempengaruhi hidup anak-anaknya.

  "Otousan, naru mau milk," pinta si kecil seraya naik ke pangkuan otousannya dan mulai mengambil beberapa kecupan di pipi pria dewasa itu.

   Kakashi tersenyum gemas menikmati kecupan-kecupan itu, "Naru sudah selesai?" tanyanya lembut, si kecilpun mengangguk, "Okay, oniichan selesaikan belajar dulu, otousan bantu naru."
   "Okay," balas Sasuke patuh.

   Kakashi menggendong si kecil ke dapur untuk memanaskan susu. Sementara itu, Sasuke kembali belajar. Beberapa saat kemudian bell rumah berbunyi, Sasuke berjalan malas untuk pergi ke pintu. Tapi si kecil ingin membantu juga, anak itu memberontak di gendongan otousannya dan berlari. Kakashi hanya bisa menghela napas dan tersenyum. Saat seseorang datang untuk mengunjungi mereka, itu merupakan sebuah kebahagiaan.

   Kakashi berada di belakang anak-anak ketika pintu terbuka menampilkan Obito dengan senyum cerah. Anak-anak segera berbalik dan bersembunyi di belakang otousan mereka.

    "O ... Obito sama ..." Kakashi juga terkejut, "Anak-anak, beri salam."

    Sasuke dengan ragu menarik adiknya keluar dan membungkuk memberi salam. Senyum Obito semakin lebar, ia usap kepala Sasuke sayang dan mengangkatnya dalam gendongan.

   "Papa sangat merindukanmu," ucapnya dengan sesekali mengambil kecupan di pipi putranya.
   Sasuke terkejut, "Papa?"
   "Obito sama ..." panggil Kakashi dengan getaran, apa yang sebenarnya pria itu mau?
   "Kenapa, hmm? Sasuke tidak rindu papa?" tanyanya pada sang putra, mengabaikan Kakashi.
   "Otousan?" tanya Sasuke pada Otousannya, bingung.
   "Hm?" Obito menambahkan dengan senyum menggoda pada Kakashi.

   Melihat tidak ada niatan jahat dari Obito, Kakashi akhirnya mengangguk, membenarkan. Anak-anak berteriak senang dan Sasuke segera memeluk pria dewasa yang menggendongnya penuh kerinduan.

   "Papa pulang ..." ujarnya hampir menangis.
  
  Obito lebih erat menggenggam putranya, bisa merasakan tangan kecil itu membuatnya bahagia.

   "Naru juga mau peluk papa ... Naru juga mau ..." teriak si kecil dengan melocat-loncat .

   Obito menatap anak itu dengan tatapan datarnya dan Kakashi menyadari itu. Jadi ia menarik si kecil mundur perlahan.

   "Kakashi, anak itu ..." ucap Obito terpotong.
   "Dia putraku," balas Kakashi cepat. Terlihat jelas is sedikit tersinggung dengan sikap Obito pada si kecil.
  Obito tersenyum penuh rasa bersalah, ia berjongkok dan mengulurkan satu tangannya, "kemari."

   Si kecil segera ingin melarikan diri namun otousannya masih menggenggamnya erat. Obito melihat keengganan Kakashi dan tidak bisa untuk manahan sakit hatinya, ia hanya ingin memperlakukan orang-orang di sekitar Kakashi dengan baik.

𝐒𝐔𝐁𝐃𝐔𝐄𝐃 (𝚈𝚊𝚘𝚒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang