Chapter 14

148 29 0
                                    

~Author🍒

Suasana dirumah Ricky sangat sepi dan hening, ketenangan ini yang membuat umi, dan Ricky rindu kepada abi.

"Tenang..... Sunyi..... Sepi.... Hanya ada kenangan yang kini tertinggal di setiap sudutnya.... Abi kenapa abi tinggalin kami bertiga bi... Abi kan tau Ricky beberapa hari lagi akan menikah dengan Yessica... Tapi tiada abi apakah Ricky sanggup melanjutkan acara besok? Abi seharusnya abi yang ada di samping Fajri saat lulus nanti" ucap Ricky yang sedang duduk di ruangan kerja abi.

"Rick.... Sabar dan tabah.... Ikhlaskan abi, jika kamu ikhlas abi akan tenang disana.... Abi telah tiada dan kini ruangan ini adalah hak kamu dan Fajri... Jangan sedih lagi aku selalu ada di samping kamu di sisi kamu... Jika kamu butuh apa apa aku selalu siap... Istirahatlah pasti kamu cape kan? Tdr yuk nanti aku temenin" ucap Yessica sambil menenangkan Ricky.

"Hiks.... Apakah aku sanggup untuk hidup? Tiada abi hidup ini terasa hampa yes... Hiks..." air mata Ricky yang tak terbendung pun keluar bersamaan dengan perkataan Ricky tadi.

"Ssttt... Udah ya jangan sedih lagi, kamu pasti kuat kok, jangan mikir aneh aneh lagi ya" ucap Yessica dengan berbisik.

'Aws..' Ricky nampak kesakitan, mungkin karena dia dari tadi pagi blm meminum obatnya, dan Ricky juga menahannya dari siang.

"Kenapa? Sakit lagi? Udah minum obatnya?" tanya Yessica sedikit khawatir.

"T-tolong a-ambilin d-di l-laci y-yes"

"Iya tahan bentar ya"

"Iya"

Yessica berlari ke kamar Ricky dan mencarinya di laci meja deket ranjang milik Ricky, Yessica menemukannya dan mengambilkan 1 pil lalu ia kembali ke ruangan milik abi,dan langsung menaruh pil itu di tangan Ricky. Ricky langsung meminumnya,setelah meminumnya Ricky langsung berjalan pelan menuju kamarnya dengan di bantu Yessica.

Sesampainya dikamar Ricky langsung di rebahkan di ranjangnya. Yessica mengelus dengan lembut surai hitam milik Ricky, setelah di rasa Ricky tertidur, kemudian Yessica keluar untuk membantu semua orang dibawah.

Di caffe milik abi......

"TUHAN JAGA DIA,KU MENCINTAINYA! " teriak fiki dengan menyanyikan salah satu lagu yang dia sukai.

"FIKI! BERISIK ANJ*NG!" bentakFenly.

"Weh sabar my boy, jangan ngegas dong" ucap fiki sambil terkekeh.

"Lu tuh berisik sat nggk tau apa lagi ada orang sedih malah teriak teriak"

"Eh tapi fajri ketawa kok, nggk kek lu bisanya sewot trs"

"Udah heh berantem trs kerjaannya mending pulang yok" lerai zweitson.

"Pak Joko siapkan mobil mari kita pulang" ucap Fajri.

"Baik den" jawab Pak Jokowi, supir pribadi Fajri.

Fajri berjalan sambil membawa dokumen cafe yang blm diisi sama Abinya. Fajri akan mengisinya dengan bantuan Ricky.

Mobil sudah disiapkan oleh Pak Joko, mereka semua akhirnya masuk ke mobil dan menuju rumah Fajri.

Didalam mobil mereka ber4 berbincang bincang dan tertawa bersama. Pak Joko yang melihat itu hanya menunjukan senyumnya karena ia tau bahwa sahabat Fajri lha yang selalu membuat Fajri bahagia.

Skip.... Sesampainya di rumah....

Tok... Tok... Tok...

"Iya sebentar" jawab Shandy.

Shandy berjalan menuju ke pintu dan membuka kan pintu itu, menampakkan beberapa orang, orang itu tak lain adalah Fenly, Fajri, Fiki, Zweitson (4sekawan).

"Tumben balik cepet biasanya kalau pulang mampir dulu" tanya Shandy.

"Iya bang, eum bang shan kak iky mana?" tanya Fajri balik.

"Ada di kamar sama Yessica lagi tdr"

Fajri hanya menjawab 'oh'.

Fajri kemudian naik ke atas untuk menuju kamarnya ia akan membersihkan badannya, dan beristirahat.

Sedangkan yang lain masih membantu umi memberesi rumah.

Jadi sahabat ricky sama fajri tuh udah dianggap sama umi anak sendiri makanya bisa deket banget gitu.

Oke!Back to topik....

Setelah selesai berbenah rumah Fajri, mereka memutuskan untuk menginap karena hari sudah mulai malam. Jam menunjukan pukul tujuh malam dimana semua orang yang berada di rumah Fajri berkumpul di ruang makan, mereka akan makan bersama.

Saat makan malam tiba mereka semua asik tertawa karena ingin menghibur Fajri, Ricky, Umi.

Dua bungsu masih seperti tadi, Zweitson dan Fiki asik bertengkar, sedangkan Fenly hanya diam melihat tingkah aneh sahabat nya.

"Ehmm... Dah blm berantemnya?" tanya Shandy.

"Blm!" jawab dua bunsu.

"Ngapa blm? Kalau blm sana di taman belakang sat jangan di sini!" dingin Fajri.

"Ogah!" jawab dua bungsu lagi.

"Ck! Anak sapa sih lu berdua"

"Zweitson Thegar anak Papa Wijaya, sedangkan Fiki Aulia anak Papa Setyawan" Jawab Zweitson dan Fiki secara bergantian.

"Dah sana lanjutin berantemnya!"

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka selesai makan malam, Fiki dan Zweitson masih blm selesai berantem, hanya hal sepele gitu aja blm selesai selesai. Fajri dan yang lainnya hanya tertawa melihat Zweitson dan Fiki.

Ricky sudah berada di kamar, ia di suruh istirahat sama Yessica, Yessica menyuruh Ricky istirahat karena ia tak mau terjadi hal hal yang aneh menimpa Ricky.

____________________



TBC



____________________

Sorry kalau nggk nyambung :(

Aku Pamit Pergi||Ricky UN1TY     Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang