32. Give up

10.9K 494 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat weekend~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat weekend~

***

Nathan menatap lamat-lamat Tian dan Natasha yang menurutnya kelewat mesra dari balik kaca. Napasnya terasa berat.

Nathan tau persis apa arti dari gejala ini.

Dulu harga dirinya terlalu tinggi untuk mengakui bahwa ia tengah cemburu. Dulu ia selalu berusaha meyakinkan diri bahwa ia membenci cewek itu mengingat Natasha bukanlah cewek baik-baik seperti ekspektasi awal.

Tapi nyatanya perasaannya tidak kunjung surut.

Aneh rasanya tidak bisa mengharapkan apa-apa dari keadaan ketika Nathan pernah berhari-hari di sekolah nyaris tanpa ditemani Sasha.

"Kamu dengerin aku gak sih?"

Lamunan Nathan buyar. Ia menoleh ke arah Manda yang dibalas dengan tatapan penuh tanya dari cewek itu.

Manda lalu beringsut ke tepi kasur UKS, mencoba menelusuri kemana pandangan Nathan. Ia menghela napas, sudah menduga hal ini.

Akhir-akhir ini perubahan Nathan jauh lebih buruk. Cowok itu terang-terangan menunjukkan bahwa pikirannya sama sekali tidak ada di sini. Tidak hanya sekali Manda memergoki Nathan menatap Sasha. Nathan sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah setiap hal itu terjadi. Cowok itu seolah sengaja melakukannya. Seolah berharap semua hal ini mampu membuat Manda untuk memutuskan hubungan dengannya.

Manda kira, sejak kejadian di rumah Tian —yang diceritakan oleh Beni, Nathan benar-benar tidak akan melibatkan dirinya lagi dengan kehidupan Sasha. Setengah benar, karena Nathan memang tidak lagi menginterupsi lagi hubungan Tian dan Sasha. Setengahnya lagi, Manda menjadi saksi bahwa Nathan tidak bisa melepaskan diri dari perasaannya terhadap Sasha

"Aku tau kamu masih suka sama cewek itu," ucapnya pelan, setengah berbisik. Tangan Manda membawa kepala Nathan agar melihat sepenuhnya ke arah dirinya yang lelah menghadapi sikap Nathan namun juga tidak ingin melepas cowok itu begitu saja.

"Jangan bikin aku kayak gini lagi, Nathan. Kamu sendiri yang mulai hubungan kita. Kamu sendiri yang bikin janji."

"Iyaa," ucap Nathan menanggapi seadanya. Tidak ingin mengadakan perdebatan panjang saat ini. Baginya, ia hanya harus bertahan beberapa hari setidaknya hingga UNBK selesai minggu depan.

ADEQUATE [21+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang