30. Contemplation

12.8K 555 40
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau suara lo keras  gini, orang-orang bakal mergokin kita," ucap Nathan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau suara lo keras gini, orang-orang bakal mergokin kita," ucap Nathan pelan. Cowok itu kemudian membenamkan wajahnya di bahu Sasha. Satu tangan Nathan yang lain berada melingkar di lehernya. Ia mengecup lembut bahu mulus itu setelah menurunkan lengan sabrina itu. Memberikan gigitan kecil dan membuat Sasha meringis pelan karenanya.

Sasha kembali mendorong dan mencakar Nathan. Lalu dirinya kepalang panik saat tau-tau tangan Nathan turun dan berhenti tepat di bagian dada.

"At least gue tahu, lo masih suka sama gue. Kalo gue ga bisa milikin lo, Tian juga ga bakal bisa milikin hati lo, kan?"

Sekali lagi, Sasha dihadapkan pada kenyataan bahwa setiap orang selalu punya sisi egoistis-nya sendiri. Terlepas dari apa yang pernah Nathan lakukan, memang benar, rasa suka, ketertarikan—semua yang Sasha rasa masih sama kalau tidak semakin besar.

Begitu menyebalkan.

"Tian bakal nyariin gue," lirih Sasha begitu tau-tau tangan Nathan terasa meremas dadanya dengan gerakan pelan. Ia meringis pelan menahan percikan gairah yang muncul tanpa bisa ia tahan.

Hal yang Nathan inginkan untuk terjadi, terdengar dari mulut Sasha. Ia tersenyum tipis.

"Bukannya lebih bagus? Biar dia tau lo masih suka sama gue,"

Akan lebih bagus lagi jika Tian memergoki apa yang tengah mereka lakukan. Jika hal itu terjadi, harapan Nathan adalah Tian akan mengurungkan niatnya atas segala rencana apapun yang Tian rancang demi mengikat Sasha. Tentu, Nathan tidak lupa bahwa probabilitas Tian memutuskan mundur hanya nol koma sekian, mengingat Tian setidaknya memiliki sifat keras kepala yang sama dengan Nathan.

Bagi Nathan, semua ini tergantung oleh tindakan Sasha selanjutnya.

Namun bagi Sasha, tindakannya sendiri tergantung pada Nathan yang either memilih untuk mementingkan dirinya sendiri atau memenangkan perasaannya bersama Sasha. Konsepsi yang sebenarnya teramat sederhana jika saja Nathan tidak labil terhadap posisinya.

Nathan bukannya tidak sadar. Ia tahu apa yang ia lakukan sebelumnya adalah kesalahannya yang dengan sengaja membawa Sasha terlibat dalam kehidupannya sementara ia sendiri tidak kuasa melepas yang lain.

ADEQUATE [21+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang