CH¹⁴

3.3K 159 1
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Jaemin meninggalkan acara kelulusan tersebut dengan tidak perduli. Dia sangat kesal dengan Jaewon yang selalu saja berkata seenaknya. Yah walau yang dikatakan Jaewon benar juga karena ia memang bukanlah kekasih Jaewon.

Namun tetap saja, seharusnya Jaewon kan bisa berkata lebih lembut dan menggunakan pemilihan kata yang lebih tidak menyakitkan seperti itu.

"Menyebalkan sekali!" gerutu Jaemin sembari menghentakkan kaki kecilnya.

Jaemin memilih pergi ke toilet sebentar karena dia ingin buang air kecil.

"Ugh~ mungilnya~" gemas Jaemin kepada penis mungilnya.

Dia bahkan menoel-noel penisnya main-main. Setelah sudah pun dia memasukkan kembali penisnya dan merapikan bajunya.

Dia tak lupa membasuh tangan nya agar tetap bersih. Sang mommy selalu mengajarkan nya menjaga kebersihan.

"Eum.. kemana yah?" gumam Jaemin sembari berpikir.

Dia tidak mungkin kembali ke aula lagi, Jaewon pasti akan mengejek nya jika dia kembali. Jadi dia memutuskan untuk jalan-jalan saja mengelilingi gedung besar ini.

Selama ini dia hanya menginjakkan kaki kecilnya di gedung SD. Dia tidak pernah ke gedung JHS atau SHS. Karena penasaran pun dia memutuskan ke sana.

Keadaan nya sangat sepi, karena ini masih memasuki waktu liburan. Jaewon tidak merasa takut sama sekali, karena banyak orang di gedung sebelah. Cukup lama Jaemin berkeliling di sana hingga acara kelulusan sekolah nya pun sudah selesai.

"Woahh.." kagum Jaemin melihat laboratorium dari luar jendela kaca.

Tanpa Jaemin sadari ada seseorang yang mengikutinya sedari tadi. Saat Jaemin berbalik, orang tersebut langsung membekapnya dan menggendong nya menuju gudang sekolah.

"Mmpp!!" Jaemin meronta namun semua sia-sia.

Jaemin terlalu kecil untuk bisa meloloskan diri dari pria dewasa. Kita sebut saja pria itu Belkok.

Belkok segera mengunci gudang tersebut tanpa melepaskan bekapan nya di mulut Jaemin.

"Diamlah!" teriak Belkok kesal.

Jaemin seketika menciut mendengar bentakan dari Belkok. Air matanya sudah bercucuran dengan derasnya.

Belkok menidurkam tubuh mungil Jaemin di atas meja usang yang sudah dilapisi oleh kain putih. Jaemin memandang takut Belkok, dia tidak bisa melihat wajah Belkok karena posisi mereka membelakangi cahaya matahari.

"Diam atau akan kubunuh kau." ancamnya.

Jaemin yang mengetahui bahwa ia berada di posisi bahaya, diapun hanya mengangguk kaku.

"Anak pintar." Belkok tersenyum manis mengelus pipi gembil Jaemin.

"Hiks.." isak Jaemin sembari memejamkan matanya erat.

"Mmpp!" Belkok melakban mulut Jaemin.

Setelah itu Belkok membuka semua pakaian Jaemin dan membuang nya sembarangan. Tak jadi masalah baginya berontakan anak kecil seperti Jaemin.

"Tubuhmu benar-benar menggiurkan sayang.. tak sia-sia aku selalu mengikutimu setiap hari." Belkok membelai tubuh polos Jaemin dengan penuh puja.

"Hiks.. mmpphh!!" Jaemin menggerakkan tubuhnya menolak sentusan Belkok.

Dia sangat takut sekarang. Dia sangat takut jika Belkok akan melakukan hal yang lebih dari ini. Dia tidak ingin.

"Anak nakal!"

ONYX II (Taekook/vkook) By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang