Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
.
Yoongi masuk ke dalam tempat rawat Jaemin. Dia menggenggam tangan Jimin erat sekali karena dia sangat takut jika Jaemin kenapa-kanapa.
"Semua baik-baik saja sayang." Jimin mencium pelipis Yoongi sekilas.
"Mommy~" Jaemin merentangkan tangan nya ketika melihat sang mommy.
Yoongi segera berlari dan memeluk si sulung erat. Dia berusaha menahan air mata nya agar tidak tumpah lagi. Dia tidak ingin sang putera merasa bahwa dirinya dalam keadaan yang sangat buruk.
"Hiks.. Mommy.. Jaemin t-takut hiks-" Jaemin menangis sesegukan di dada Yoongi.
"Mommy tahu. Sekarang Jaemin aman sayang." Yoongi mengangkat Jaemin agar duduk di atas pangkuan nya.
Hati Jimin teremas sakit sekali melihat keadaan sang putera dan sang istri yang seperti itu. Dia akan membunuh si pelaku dengan cara yang sangat kejam.
"Maaf Tuan Park. Bisa bicara sebentar di ruangan saya?" ujar dokter yang menangani Jaemin.
"Bisa Dok," Jimin mengangguk mengerti.
"Aku kesana dulu. Kalian baik-baik disini." Jimin mencium dahi kedua kesayangan nya.
Jimin berjalan mengikuti dokter tersebut. Kemudian dia duduk di tempat yang sudah diperasilahkan untuk nya.
"Keadaan putera Anda baik-baik saja. Untung nya cepat dibawa kesini Tuan. Namun, sepertinya akan ada trauma kecil yang ia alami." terang nya.
Jimin mengeraskan rahang nya. Ini yang ia khawatirkan sedari tadi, dia tidak bisa membayangkan bagaimana tersiksanya putera nya jika mengalami trauma buruk seperti itu.
"Apa bisa dihilangkan Dok? Saya tidak ingin dia memiliki trauma." tanya Jimin lemah.
"Ada beberapa macam terapi Tuan. Tapi jika ingin lebih cepat proses nya maka ada terapi Hipnotis, terapi itu bisa menghilangkan sebuah trauma." terang nya membuat Jimin berbinar.
"Kita lakukan itu Dok. Sekarang Juga." ujar Jimin semangat.
Dokter tersebut menghela napas nya lelah. Memandang Jimin tidak enak hati.
"Masalah nya, hingga saat ini anak Anda belum menunjukkan gejala trauma tersebut Tuan. Untuk melakukan terapi itu setidaknya kami harus tahu trauma seperti apa yang dialami putera Anda." ujarnya.
"Mwo?! Berarti aku harus melihat puteraku tersiksa akan trauma itu terlebih dahulu?! Kau gila hah?!" teriak nya marah-marah.
Dokter tersebut hanya bisa memekik menahan takut sekaligus terkejut. Dia sudah menebak jika respond dari Jimin akan seperti ini.
"Hanya itu satu-satu nya cara melakukan terapi hipnotis Tuan. Cara lain nya akan membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung kapasitas trauma itu sendiri. Tapi sepertinya putera Anda anak yang kuat dan pemberani," ujar dokter tersebut membuat Jimin mengernyit.
"Putera Anda tidak takut ketika bersama saya dan perawat saya di dalam ruangan sendirian Tuan. Itu tandanya trauma yang dimiliki nya kapasitas nya sedikit. Namun kita harus menunggu trauma apa sebenarnya yang ia alami." lanjtnya.
"Bukankah sudah pasti dia trauma akan dilecehkan lagi?! Itu yang terjadi kepada anakku." ujar Jimin geram.
Dokter tersebut menggeleng pelan. Tidak setuju dengan ucapat wali pasien nya ini.
"Ada beberapa kasus yang mirip. Pasien saya mengalami hal serupa, namun dia memiliki trauma jika melihat pria yang berpakaian hijau tua. Dia tidak takut dengan pria sama sekali. Ia berpikir jika semua pria yang berpakaian hijau akan melecehkan nya." terang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONYX II (Taekook/vkook) By : FujoHere8
Fanfic⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISSGENDERING! ⚠️ Lanjutan ONYX I. Kisah manis keluarga Taehyung dan Jungkook bersama sahabat mereka. Top! Tae Bott! Kook