tiga puluh satu

3.9K 284 17
                                    

Sorry kalau banyak typo geng🙏🏻

Happy reading ges!!!<3

-----

Rajendra menatap ketiganya dengan tatapan bertanya. Siapa sebenarnya Stevi itu? Benarkah masa lalu Viko?

"Bisa jelasin yang sejelas-jelasnya." Rajendra menatap dingin ke arah ketiganya.

Ketiganya merasakan aura yang membuat mereka merinding. Apalagi dengan nada dingin dan tegas dari Rajendra.

"Dia Stevi Kirana. Masa lalu gw atau lebih tepatnya mantan gw pas kuliah dulu. Mungkin lo nggak tau Jen karena lo sibuk juga belajar buat nerusin perusahaan bokap lo." Viko menghela napasnya pelan sebelum melanjutkan ucapannya lagi.

"Dulu pas kuliah gw sempet jalin hubungan sama dia sekitar 5 bulan. Hubungan kita awalnya baik-baik aja hingga akhirnya dia tahu kalau selama ini gw pacaran sama dia cuman karena kasihan. Lo tau kan gw anak brokenhome setelah nyokap meninggal? Gw cuman punya adik gw, Koko. Bokap gw nggak peduli dengan keluarganya sendiri bahkan dengan nyokap gw sekalipun. Mereka berdua dijodohin. Bokap gw nggak suka apalagi cinta sama nyokap. Waktu itu Stevi yang selalu ada untuk gw-

Flashback on

"Hai." Sapa gadis cantik dengan senyum tipisnya kepada laki-laki yang duduk termenung.

Laki-laki itu tersentak mendengar sapaan ceria dari gadis cantik itu kemudian ia menatap gadis itu dengan tatapan bertanya.

Ya laki-laki itu adalah Viko dan gadis cantik itu adalah Stevi.

"Siapa?." Tanya Viko dengan datar.

"Euhm... Gw Stevi Kirana. Satu fakultas juga sama lo." Stevi ikut duduk disamping Viko membuat Viko menatap waspada kearah Stevi.

"Astaga, santai aja kali. Gw nggak bakal ngapa-ngapain lo." Stevi tertawa kecil melihat Viko yang tampak waspada dengannya.

"Ya siapa tau yakan?." Ucap Viko dengan menaikkan bahunya.

"Lo kenapa ngelamun tadi?." Tanya Stevi memecah keheningan yang terjadi.

"Harus banget gw cerita ke lo gitu? Kita orang asing." Ucap sarkas Viko membuat Stevi terkekeh.

"Yaela tadi kan gw udah kenalan. Perlu perkenalan ulang? Gw Stevi Kirana, anak manajemen bisnis. Salam kenal Viko Harun Nazwan." Stevi mengulurkan tangannya.

"Lo stalkerin gw yah?." Tuding Viko membuat Stevi tertawa.

"Bisa dibilang begitu mungkin? Gw orang yang suka sama lo." Ucapan frontal Stevi membuat Viko menatap Stevi.

"Hah?." Stevi sangat terhibur dengan Viko. Melihat Viko memasang wajah bingung membuat dia gemas sendiri.

"Gw suka sama lo. Udah lumayan lama sih. Dari awal ospek maybe? Tapi baru sekarang gw berani buat bilang secara terang-terangan ke lo gini." Stevi tersenyum manis menatap Viko.

"Lo nggak perlu menghindar. Izinin gw buat ngejar lo, berusaha buat lo juga bisa suka sama gw sampai pada akhirnya kita pacaran."

"Lo seyakin itu bakal pacaran sama gw?." Remeh Viko menatap Stevi.

"Iya gw yakin. Gw yakin bakal pacaran sama lo. Siapa yang bisa nolak gadis secantik gw coba?." Stevi tersenyum geli saat mengatakannya.

Viko mendengus mendengar ucapan Stevi.

"Lo mending pergi. Lo ganggu waktu gw." Ucapan sarkas Viko tidak membuat Stevi sakit hati malah Stevi tersenyum membalasnya.

"Viko gw mungkin bukan orang bijak yang bisa bantu nyelesain masalah lo. Tapi, kalau lo punya problem lo boleh cerita sama gw. Gw bakal jaga semua rahasia lo. Lo butuh pendengar yang baik yang mau mendengar semua keluh kesah lo. Lo bisa percayakan itu dengan gw. Walau nggak nyelesain masalah tapi setidaknya hati lo lega. Enggak ada yang sesak di hati lo kalau lo punya temen buat berbagi cerita." Stevi tersenyum manis membuat Viko menatap Stevi.

Transmigrasi ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang