dua puluh

8.4K 664 20
                                    

Ceklek

Nampaklah seorang wanita paruh baya yang nampak terkejut melihatnya.

"Sayangnya mama." Suara sapaan ceria serta gembira itu merasuki indra pendengaran Valerie.

"Assalamualaikum mah." Valerie memberi salam dengan mencium punggung tangan mama nya walau agak sedikit susah karena tangan satunya masih menggendong Kenzo yang tertidur.

Mama nya tampak terkejut melihat perlakuan anaknya.

"W-waalaikumsalam." Mama nya masih cengo.

Valerie meringis, memang bagaimana seharusnya Valerie yang asli saat menyapa orang tua nya?

Siapapun tolong Valerie.

Rajendra hanya melihat saja dan tak ada niatan untuk berbicara.

-----

"E-eh iya ayo sayang masuk dulu." Mama Valerie tersadar setelah terbengong beberapa saat.

"Itu cucu-cucu mama kalian tidurin dulu di kamar kamu Eri." Mamanya tersenyum menatap Valerie

Valerie balas tersenyum kikuk kemudian hendak membawa anak-anak nya di kamarnya dulu.

"Eh hehe kamar aku dulu dimana yah mah?." Valerie tersenyum kikuk. Dia tidak tau sama sekali.

"Itu kalian jalan aja dari sini terus belok ke kanan nanti nemu kamar paling ujung yang deket sama taman bunga." Mama nya tersenyum menjawabnya

Valerie mengangguk dan tersenyum.

"Psttt... Mas. Ayo." Bisik Valerie kepada Rajendra membuat Rajendra mengangguk dan mengangguk pamit dengan senyum tipis menatap mertua nya.

"Bentar ya mah." Valerie tersenyum sopan. Mama nya mengangguk dan tersenyum bahagia menatap anak serta menantu nya.

Valerie kemudian mengajak Rajendra untuk ke kamar nya dulu.

Mama Valerie yang sedang melihat mereka dari belakang menatap keduanya dengan sorot berkaca-kaca dan tersenyum bahagia.

"Terimakasih Ya Allah." Ucapnya dengan terbata dan sorot yang berkaca-kaca.

Do'a nya selama ini terkabul. Anaknya menjadi seperti dulu lagi sebelum kejadian itu terjadi. Dirinya benar-benar bahagia melihat anaknya yang sudah kembali lagi seperti dulu.

"Aku harus cepet-cepet ngabarin papa supaya pulang cepet." Mama Valerie segera membuka ponsel nya dan mengetikan pesan kepada suaminya.

Tak berselang lama bunyi balasan pesan dari suaminya nampak. Dan sepertinya, suaminya itu sangat senang sekali.

Aku akan pulang segera.

Itu balasan pesan dari suaminya. Mama Valerie lagi-lagi tersenyum melihat anak perempuan satu-satunya itu.

Beberapa saat kemudian, valerie dan rajendra kembali lagi dan menemukan mama valerie yang sedang membawa minuman dan beberapa cemilan untuk dibawa di ruang tamu.

"Sini sayang duduk." Ujar mamahnya dengan ceria.

Valerie tersenyum dan mengangguk kemudian menarik tangan suaminya menuju mama nya yang sudah duduk manis di sofa ruang tamu.

Valerie dan Rajendra duduk menghadap ke arah mama Valerie.

Mama Valerie itu bernama Renata Widyastuti, orang tua nya mempunyai usaha kafe dan restoran yang memang sudah memiliki beberapa cabang di kota-kota besar. Sedangkan ayah Valerie yakni Arfandi Hermawan, orang tua nya mempunyai perusahaan yang maju dan berkembang. Bisa dibilang kalau nenek dan kakek Valerie adalah orang-orang yang mampu.

Transmigrasi ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang