prolog

35.3K 1.7K 4
                                    

Valerie naisyila, seorang gadis sma dengan sejuta tingkah lugu nya sedang terbengong di dalam kelas.

"Perasaan vale kenapa si? Kenapa jadi gak enak gini yah?" ucap valerie cemas.

Tak lama datanglah sang sahabat yang selalu sabar menghadapi tingkah polos dan lugu dari valerie, Jasmine Queenzia.

"Ngapa lo? Pusing karena gak makan? Nih makan dulu sono" Ucap Jasmine sembari meletakan makanan yang tadi di bawa nya ke depan Valerie.

"Vale nggak pusing karena gak makan, tapi perasaan vale gak enak banget Zia" Ucap Valerie dengan nada sendu dan khawatir nya.

"Udah gak usah dipikirin. Itu mungkin cuman perasaan gak bakal terjadi juga" Ucap Jasmine menenangkan valerie dengan mengelus bahu valerie.

"Intinya nanti kalau vale gak ada, zia jangan sedih yaa. Harus tetep bahagia supaya vale juga bahagia" Ucap Valerie membuat mata Jasmine berkaca-kaca. Dirinya sungguh tak suka mendengar perkataan sahabat nya itu.

Walaupun terkadang valerie menyebalkan,dia tetep menyayangi valerie seperti adik nya sendiri.

"J-jangan ngom-mong g-gitu dong" Ucap Jasmine terbata-bata dengan mata berkaca-kaca membuat mata Valerie membulat sehingga langsung memeluk tubuh jasmine erat.

"Hehe nggak kok. Vale mau makan yang dari zia yah, makasii hehe" Ucap Valerie diakhiri dengan cengiran lucu nya membuat jasmine terkekeh.

Semoga gak seperti yang lo pikirin Vale. Gw sayang banget sama lo batin Jasmine.

~~~~~

Bel pulang berbunyi membuat semua orang berbondong-bondong pulang.

Valerie, gadis itu sedang menunggu bus di halte deket sekolahnya.

"Ini valerie kenapa sih? Kenapa resah banget astaghfirullah" Ucap Valerie sambil mengusap-usap bahu nya sendiri.

Tiba-tiba mata valerie tertarik melihat anak kecil yang sedang memakan permen nya dengan riang tanpa melihat keadaan disekitarnya. Valerie memang penyuka anak kecil karena menurutnya anak kecil itu lucu dan menggemaskan.

Mata valerie kemudian menangkap mobil yang melaju dengan cepat dan hendak menuju anak kecil itu. Tapi sebelum itu, valerie berlari sekencang mungkin dan mendorong anak kecil itu ke pinggir jalan. Membuat diri nya lah yang tertabrak. Dengan kepala yang dipenuhi darah dan tulang yang sulit di gerakkan.

Ternyata ini perasaan resah vale. Mamah maafin valerie karena harus nyusul ayah dulu dan belum bisa bahagiain mamah dan zia maafin valerie karena gak bisa nemenin zia terus batin valerie sebelum diri nya menutup mata.

Valerie memang hanya tinggal dengan mamah nya karena ayah nya telah meninggal karena penyakit jantungnya disaat valerie berumur 5 tahun.

-----

Transmigrasi ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang