tujuh belas

10.4K 795 23
                                    

Rajendra menyerahkan berkas itu kepada Viko dan Viko menerima nya.

Membuka berkas dan menemukan fakta yang membuatnya tercengang.

Berbagai ekspresi marah, tak percaya, kaget, dan lain-lain nya muncul saat melihat semua bukti nya.

"BANGSAT."

----------

Rajendra hanya diam melihat respon Viko setelah membaca semua bukti.

"Bener-bener licik." Viko berucap dengan dingin serta tatapan mata yang tajam. Viko benar-benar marah.

"Lo dapet semua bukti ini kapan?." Viko mendongak menatap Rajendra.

"2 Bulan setelah kejadian Koko. Gw ngerasa ada yang nggak beres dan setelah diselidiki emang ternyata dia dalang dari semua ini." Ucap Rajendra

"Gw bener-bener akan balas dendam dengan dia." Viko menyeringai keji

"Tunggu pembalasan dari setiap kelakuan lo bastard." Lanjutnya masih dengan menyeringai.

"Sebenarnya ada motif dia dengan mengkambing hitamkan keluarga gw?." Tanya Rajendra

"Kita akan cari sama-sama. Mengungkap kebenaran dan tidak mentolerir untuk sang pelaku." Viko menyeringai.

Diantara Rajendra dan Viko memang Viko lah yang lebih kejam. Dia orangnya nekat beda dengan Rajendra yang berpikir ulang untuk melakukan sesuatu.

Rajendra menatap Viko yang kebetulan Viko juga sedang menatapnya. Mereka berkomunikasi lewat tatapan mata dan menyeringai bersama.

"Just wait for your death bastard." Ucap mereka berdua dengan senyum mengerikan nya.

"SPADAAAAAA." Teriakan nyaring seseorang mengalihkan pandangan Rajendra dan Viko.

Disana, terlihat 2 laki-laki dengan 1 laki-laki yang berlari kecil dan melambai-lambai disertai senyum konyolnya. Dan satunya lagi yang memasang muka malu melihat kelakuan sahabatnya itu dan tak segan-segan menggeplak kepala sahabatnya itu.

Plak

1 laki-laki menggeplak kepala dengan ringan.

"Aduh. Jay anjing. Sakit bego."

Ya, 2 laki-laki yang datang adalah Jay dan Feno. Sahabat-sahabat dari Rajendra serta Viko.

"Wow so amazing. Liat bentuk muka lo Vik. Ck lo keren banget jen." Feno berdecak kagum melihat muka Viko yang banyak lebam dan juga beberapa goresan panjang.

Jay hanya mengusap wajahnya frustasi. Benar-benar sinting emang si Feno.

"Gw udah nggak kuat ya Allah." Ucap Jay lirih namun masih bisa di dengar oleh semuanya karena ruangannya yang hening.

"Bukan cuman lo jay. Gw juga." Viko tersenyum paksa.

"Hari ini masa pembebasan lo Vik?." Tanya Jay

Memang Jay dan Feno sudah mengetahui dalang dari kecelakaan istrinya Jendra 4 bulan yang lalu
Dan mereka sungguh terkejut mendengar bahwa Viko lah yang menjadi dalangnya. Awalnya mereka tidak percaya karena bagaimanapun Viko adalah sahabat mereka namun setelah Rajendra memberikan bukti-bukti berupa rekaman cctv, plat mobil, dan orang-orang yang Viko suap untuk diam terkait kecelakaan Valerie. Mereka baru percaya. Viko memang membayar orang untuk memotong rem pada mobil valerie, membayar orang untuk menaiki mobil nya dan menabrakkan nya kepada Valerie.

Namun sekali lagi, viko lebih mengutamakan nekat nya jadi banyak bukti perlahan terkuak yang menunjukkan Viko lah dalangnya.

Viko hanyalah mementingkan kejadian sekarang tanpa memikirkan kejadian selanjutnya yang terjadi.

Transmigrasi ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang