13. Dita Valencia

2.6K 193 20
                                        

Haii

Maaf nih, sebelumnya aku mau nanya. Sebenernya cerita ini nih masuk akal ga sih?

--------

"Dia itu anak nya almarhum direktur kita kan?" tanya Anita---salah satu karyawan di kantor ayah Azzam.

"Iya, emang nya kenapa? jawab Hawa.

"Sombong banget gilak, tadi kan gue nyapa. Tapi, ga di jawab anjir. Boro-boro di jawab, noleh aja kagak. Dia cuma ngangguk doang."

"Dia bukan sombong. Tapi, dia lagi jaga pandangan." balas Hawa.

"Dia udah nikah ya? Kalau iya, istrinya beruntung banget. Soalnya gue tadi liat sekilas wajah nya, ganteng juga cuy." ucap Anita.

"Hayoo, kalian nge gibahin direktur baru kita ya," ucap Nata.

"Apasih, mau tahu aja lo." balas Anita dengan nada tidak suka.

---

Dita mengetuk pintu tempat dimana Azzam berada, terdengar suara yang berat, membuat Dita bertanya-tanya. Seperti apa sosok direkturnya itu? Dari suaranya saja sudah membuat Dita membayangkan betapa tampan nya sosok direkturnya itu.

Tok...Tok...Tok

"Selamat pagi direktur, saya Dita Valencia. Sekretaris baru yang menggantikan sekretaris Melan." Dita refleks menundukkan kepalanya saat Azzam membalikkan kursi kebesarannya.

Azzam sama sekali tidak menatap wajah cantik seorang Dita Valencia.

"Bisa ngga sih? Kalau lagi ngomong sama orang tuh tatap muka lawan bicaranya." batin Dita.

"Pagi Dita, perkenalkan nama saya Azzam Zayandra Radeya," ucap Azzam singkat.

Dita menundukkan sedikit kepalanya, pria di hadapannya ini memang sangat luar biasa dan juga sangat tampan.

"Ganteng banget, bismillah jodoh." kata Dita dalam hati.

Azzam sedikit merasa tak nyaman dengan tatapan Dita yang sedari tadi sibuk memperhatikan wajahnya. Bahkan, nyaris tidak berkedip.

"Baiklah, kamu bisa keluar dari ruangan saya," ucap Azzam. Sebenernya, memang ucapan itu tidak enak untuk di dengar. Namun, mau bagaimana lagi. Azzam benar-benar merasa tak nyaman dengan tatapan Dita.

"Baik, maaf kalau direktur merasa tidak nyaman dengan saya," ucap Dita lalu keluar dari ruangan Azzam.

Azzam meraih ponsel miliknya yang terletak di meja. Lalu, mencari nomor seseorang.

___________________________

Bundaaaaaa

Assalamualaikum bunda

Waalaikumsalam, Kenapa Zam?

Kenapa ga bilang kalau sekretaris nya cewe

Kamu mau sekretaris nya cowo?

Bunda takut. Nanti, sekretaris cowo nya belok. Terus, dia suka sama kamu

MAS SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang