Kado Tahun Baru

6 2 0
                                    

Dear 2020

Aku berterimakasih kepada mu atas kebahagiaan yang kamu berikan di tahun mu ini dan besok kamu sudah tergantikan. Dan aku sedikit kecewa karena tahun itu tidak berjalan mulus. Terlebih ada Pandemi. Aku jadi ragu kalau lebaran 2021 di Palembang ku terhambat. Ku harap ini sedikit berkurang. Aku dah rindu kampung halaman ku.

Ajiden Martha Ruandra

-

Sudah di akhir tahun 2020, waktu terus berjalan. Tiap kebahagiaan dan kesedihan terukir tiap tanggal dan bulan nya. Banyak orang yang mempersiapkan sebuah pesta untuk tahun baru dan ada orang yang memilih tetap di rumah, berkumpul bersama keluarga dan bermain hp di kamar.

Tapi, bagi keluarga beda darah di wp ini mau mengadakan pesta kecil-kecilan. Sebenarnya mereka ingin mengundang semua warga perumahan, namun mengingat Pandemi seperti ini, jadi hanya mereka-mereka saja yang melakukan nya.

Tempat pesta: Pantai, di depan pondok besar
Jam: 20:00

-

Pukul 19:30

"Hyung, sekarang sepi ya. Biasanya kita ngundang warga, tapi sekarang gabisa huh sebel." Damar yang asik mengoceh sambil berjalan membawa beberapa piring dan menaruh di bagasi mobil.

Ya Damar bersama Jiden, Yasha, Satria dan Rayyan sedang membantu membawa barang-barang masuk ke mobil Johan dan membawanya ke pantai.

"Iya sepi plis. Tapi member kita nambah. Kan ada Satria sama Rayyan." Yasha merangkul pundak Satria setelah menaruh beberapa barang.
"Hehe, Satria senang bisa gabung sama kalian. Sepertinya seru."Canggung Satria.

"Heleh sok canggung segala lu sat." Jiden yang berubah mengomporin adiknya biar kesal.
"Bilang aja kalo lu iri gua ganteng seperti ini." Satria yang begitu pede nya.

"Pfttt bodoamat." Jiden memilih meniyakan dan masuk ke mobil bagian belakang. Semua sudah berada di mobil.

Sesampainya di pantai, mereka membawa barang-barang nya menuju ke tempat pesta, di sebuah pondok besar.

"Panggangan nya taruh sini aja ya pi?" Damar yang menyusun panggangan di luar pondok, di bantu Jiden.
"Oh iya iya, taruh situ aja. Nanti arang nya, Appi dah mesen ke om Tio." Johan yang terlihat sedang menyusun barang-barang supaya tidak berantakan.

"Lurus-lurus. Hmm sedikit ke kanan." Johan yang seperti tukang parkir mengarahkan Yasha dan Rayyan yang mau menyusun bangku panjang di dekat api unggun.
"Agak mundur dikit. Ntar gosong kalo deket² api."

"Nahh, hop." Johan menunjukkan telapak tangan nya. Dia mengisyaratkan kalau sudah tepat.

Lalu muncullah mobil Tio yang sudah membawa hidangan untuk di makan nanti, jagung manis daging-daging segar buat di panggang nanti.

"Taruh di meja situ saja." Johan yang menunjukkan meja nya.

Joyan, Dayani dan Sari-Mamanya Seina menaruh hidangan di meja. Tio terlihat juga sedang membawa selimut. Karena di malam hari dan di pantai nya pasti angin nya dingin. Di samping nya juga sudah ada Anara yang sedang melihat-lihat sekitar.

"Abi, meriah ya pesta nya. Tapi, sepi karena gaada warga." Anara yang baru pertama kali lihat pesta akhir tahun kali ini lebih sepi.
"Iya sayang. Kita tidak bisa ngundang mereka. Karena kondisi begini. Kita berdoa saja ya semoga kondisi ini bisa pergi dan kita bisa ngundang mereka lagi."
"Aamiinnn."

-

Dan setelah semuanya berkumpul, pesta nya di mulai.

"Assalamualaikum bagi semuanya. Salam sejahtera bagi semuanya. Sebelum terimakasih atas kerja keras dan kehadiran semua. Saya Tio selaku mc dadakan nih hehe. Soalnya mas Minto belum datang kesini. Dia ingin memberikan suprise buat kita semua. Sambil menunggu dia, apa yang mau di umumkan?"

Tio yang melihat Johan.
"Mas Johan, sepertinya ada yang anda sampaikan. Silakan." Tio mempersilahkan Johan ke atas gazebo.

"Sebelumnya terimakasih kepada mas Tio, sudah menjadi mc dadakan. Dan terimakasih semuanya sudah hadir meski tahun ini agak berbeda. Semoga cepat berlalu."
"Saya ingin menyampaikan sesuatu penting ke kalian semua."

"Ayoo Appi umumin aja langsung ayoo." Damar yang sudah tidak sabar.

Johan terkekeh mendengar teriakan anaknya. Lalu dia memandang Dayani yang sedang duduk di samping Joyan.
"Huum mba Yani, boleh ke sini?" Ajak Johan.
Dayani yang awalnya malu-malu kucing, akhirnya meniyakan dan ikut naik ke atas gazebo.

Johan pertama menarik napas dan menghempus nya. Dan kemudian dengan semangat yang dia punya, dia memegang kedua tangan Dayani.
"Dalam bulan dekat ini saya dan Dayani akan bertunangan. Saya juga sudah punya perasaan dari pandangan pertama. Saya melihat dia adalah bidadari surga. Hatinya yang baik bagi orang sekitar dan pastinya anak saya, Damar."

"Saya terpukau dengan wanita yang berada di samping saya. Dia wanita cantik dan hatinya sangat baik. Tak heran saya yang seperti ini menyukai nya."
"Saat Istri pertama saya, Eliana meninggalkan saya dan Damar 8 tahun yang lalu, saya tidak ada tempat bersandar dan seorang ibu bagi anak saya."
"Sampai wanita ini, Dayani pindah di sini. Saya merasa ada hal yang berbeda dari saya. Saya jatuh cinta dengan nya."

"Dan dengan kesetujuan Dayani dan anaknya, Rayyan. Kami memutuskan membuat hubungan kita lebih dekat. Dan karena wanita ini juga anak saya bisa merasakan kasih sayang ibu kembali."
"I Love you."

Suasana di sana menjadi romantis. Semuanya sangat setuju jika mereka ingin lebih dekat lagi sampai ke jenjang pernikahan. Mereka di buat meleleh dengan perkataan tulus dari Johan. So sweet banget sih ihh.

Dayani tertawa kecil dan dia terharu dengan perkataan nya Johan. Dayani sendiri sebetulnya punya perasaan yang sama. Semenjak suaminya meninggal sejak Rayyan masih bayi, dia juga tidak punya tempat bersandar dan seorang ayah untuk Rayyan. Sampai akhirnya dia di pertemukan dengan Johan yang begitu mencintainya.

"Bales mii buruu. I love you too mas, gitu." Teriak Rayyan sambil tersenyum lebar. Dia akhirnya bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah, meskipun ayah sambung, Johan sudah begitu baik kepadanya. Maklum kalau Rayyan merestui mereka.

Begitu dengan Damar, dia bisa mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu kembali. Meski Ammi nya mungkin tak akan bisa tergantikan, tapi Dayani adalah ibu yang baik buat dia. Dan akhirnya tujuan dan Impian dia dan Johan terkabul.

"I Love you too mas." Dayani yang sudah terharu. Mereka berpelukan.

"Gimana gaes setuju ga?" Tanya Tio.

SETUJUUUU.

Yap sudah di setujui oleh semua pihak yang berada di sana.

"Kapan nih tunangan nya bang?" Jiden yang senyam senyum ke Johan.
"Kalau bisa bulan Maret. Dan saya harus meminta restu dari keluarga besar Dayani di Samarinda."

"Gapapa broo, kita akan dukung dari sini. Semoga hubungan kalian selalu diberikan kelancaran." Doa Tio yang di aminkan oleh semua yang di situ.

Bersambung°°°

@.Mar_reasbot in telegram 💓

-Reaslapak-

Jiden Nak Rantau {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang