SR - Bab 8

532 57 5
                                    

Tepat pukul 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 11.05 PM

Kevin baru saja sampai rumah. Menaruh motor di dalam garasi rumah, melepas helmnya, mematik batang nikotin yang terjepit diantara dua jarinya.

Hembusan asap yang keluar dari bibirnya menyebar ke udara. Kevin masuk ke dalam rumah dengan tenang, mengabaikan luka lebam dan darah yang mengering di bagian sudut bibirnya.

"Baru pulang? Kemana aja? Kenapa luka? Kamu berkelahi sama orang?"

"Hampir kena begal, udahlah. Aku ke kamar dulu." Balas Kevin malas.

Dylon yang melihat tunangannya yang kembali pada masa SMP nya dulu hanya bisa menghela nafas. Mencoba menetralkan pikiran nya yang pergi kemana-mana.

Perlu di ketahui, Kevin itu tidak sebaik yang kalian kira. Kevin itu lebih parah di bandingkan dengan kenakalan Dylon. Kevin suka pergi ke club, minum, merokok, dan suka berkelahi di luaran sana. Namun karena dulu Dylon tidak terlalu dekat dengan Kevin meskipun sudah tinggal satu rumah, jadi Kevin memiliki pergaulan yang sangat bebas.

Syukur sekarang Kevin sudah tidak pernah melakukan hal itu lagi. Tapi hari ini, tepat hari ini Kevin kembali. Mengulang masa lalunya.

Kevin tadi sempat berhenti ke club malam dan minum sebentar. Dylon tau karena ia juga tau bagaimana bau minuman itu.

Baju lusuh Kevin dan bau alkohol membuat nya tidak bisa berkata apa-apa sekarang. Ingin Dylon bertanya lebih tapi mengetahui keadaan suasan hati Kevin yang sedang berantakan, ia mengurungkan niatnya.

Saat sampai di kamar, Dylon melihat Kevin duduk terdiam di sofa tanpa sandaran dengan batang nikotin yang terjepit diantara dua jarinya. Seluruh kamar menjadi bau asap rokok. Dylon merebut rokok dari tangan kevin dan menghisapnya.

"Masih mikirin yang tadi?" Tanyanya pelan di samping Kevin.

"Enggak, emang aku yang pengen pergi aja tadi." Jawab Kevin seadanya.

"Kamu minum? Aku gak sebodoh itu gak tau kalo kamu minum, kamu juga ikut berkelahi ya? Bibir sama pelipis kamu memar gitu."

"Udah biarin aja. Aku tidur dulu, besok harus berangkat pagi."

Sang tunangan menghentikan pergerakan Kevin.

"Kamu mikirin mereka ya? Kamu lampiasin emosi kamu dengan ini lagi? Aku mohon jangan lagi ya." Ucapnya dengan lembut.

Mengelus Surai hitam yang masih basah karena air. Membuang lagi batang nikotin yang baru saja di nyalakan.

"Rokoknya berhenti dulu, jangan jadi anak nakal lagi."

Sialan, Kevin malu sekarang.

"Udah deh kak. Aku tidur dulu."

"Keringin dulu rambutnya, setelah itu tidur."

Kevin berjalan ke meja rias dan mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, namun saat mengeringkan tangan Dylon meraih hairdryer nya dan membantunya mengeringkan rambut nya. Ia hanya diam menikmati pijatan kecil dari Dylon.

[✓[ Secret Relationship | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang