💐 16. After we Married : penyeselan atas yang terjadi 💐

216 16 10
                                    

Pagi ini Devan harus segera pergi keluar rumah mencari sarapan untuk anak-anak panti, mbak Surti yang biasa menyiapkan sarapan hari ini tidak bisa datang karena suaminya yang sedang kurang enak badan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Devan harus segera pergi keluar rumah mencari sarapan untuk anak-anak panti, mbak Surti yang biasa menyiapkan sarapan hari ini tidak bisa datang karena suaminya yang sedang kurang enak badan. Maka dari itu Devan akan pergi mencari sarapan.

Di perjalanan menuju penjual bubur mobil Devan berhenti sejenak melihat kearah rumah Renjani yang terlihat sepi sepertinya Radesta belum pulang hal itulah yang Devan pikirkan. Dan entah mendapat ide darimana Devan memilih turun dari mobil untuk pergi ke rumah Renjani.

"Selamat pagi, Renjani!" sapa Devan sambil mengetuk pintu rumah.

Beberapa menit berlalu tidak ada jawaban, akhirnya Devan memilih untuk menelfon Renjani namun sama saja tidak ada jawaban juga. Perasaan Devan mendadak tidak enak, ada sesuatu yang mengganjal dan menyuruh Devan untuk membuka paksa pintu rumah itu.

Devan berusaha mati-matian mendobrak pintu kayu besar itu hingga akhirnya gagang kunci pintu itu rusak dan Devan bisa masuk untuk memeriksa keadaan Renjani.

"Renjani?" Devan terus menyerukan nama Renjani sambil berkeliling rumah mencari keberaaanya.

Saat sampai di depan kamar yang ukurannya cukup luas Devan tak bisa berkata-kata melihat Renjani yang terbaling lemah di lantai sepertinya Renjani pingsan. Tanpa basa-basi Devan langsung membawa Renjani ke mobilnya.

"Renjani, kenapa bisa kayak gini? Badannya dingin, bibirnya putih pucat," kata Devan berdialog sendiri.

Sedangkan Radesta malah ada di apartemen Bella sedang sarapan bersama wanita cantik itu. Setelah bicara dan menenangkan diri akhirnya perasaan Radesta mulai membaik dan rencananya Radesta akan mengajak Renjani makan malam sebagai permintaan maaf.

"Makasih ya bel, udah mau dengerin curhatan gue sorry jadi ganggu lo," ucap Radesta.

"Santai aja kali lo kan sahabat gue, ya gue harus selalu ada buat lo. Lo mau pulang dulu ke rumah apa langsung ke kantor?"

"Kayaknya gue mau pulang kangen Renjani."

Seusai berpamitan pada Bella Radesta melajukan mobilnya untuk sampai di rumah, betapa terkejutnya Radesta saat melihat pintu rumah yang terbuka lebar bahkan saat Radesta memanggil Renjani gadis itu tidak menyahut. Sampai dikamarnya yang Radesta lihat hanya album foto usang yang tergeletak.

"Renjani kamu dimana sayang aku pulang!" teriak Radesta.

"Jangan bercana kayak gini Renjani aku tahu aku salah seharusnya aku gak ninggalin kamu semaleman tapi aku mohon jangan bercanda kayak gini gak lucu."

Tidak ada jawaban dan tanda-tanda keberadaan Renjani, saat mencoba menelfon suara erring ponsel milik Renjani ada di atas kaus itu artinya Renjani pergi tanpa ponsel. Tanpa pikir panjang Radesta kembali melajukan mobilnya untuk ke panti asuhan.

"Renjani kamu disini kan jawab Renjani?!" teriakan Radesta itu membuat anak-anak yang ada disana kebingungan.

"Om Radesta ibu Renjani gak datang hari ini," kata Keysa anak dari Devan.

After we Married ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang