Sinar matahari mulai menyinari langit Jakarta Renjani juga Radesta masih tidur terlelap diatas ranjang. Pandangan mata Renjani tak bisa lepas dari Radesta ada rasa hangat yang ia terima saat melihat wajah itu tertidur dengan tenang. Dengan penuh kelembutan Renjani membelai surai hitam legam milik Radesta, dan ternyata hal itu membuat Radesta terbangun.
"Selamat pagi Renjani," gumam Radesta dengan matanya yang masih tertutup.
Wanita cantik itu tak menjawab Renjani hanya memberikan senyum paling indah yang ia punya. Renjani rindu suasana pagi seperti ini. Tiba-tiba saja pikiran Renjani tertuju pada wanita yang selama ini bersama Radesta. Karena sampai saat ini Radesta belum memberitahu Renjani siapa wanita itu dan apa hubunannya dengan Radesta.
"Aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" tutur Renjani sambil memandang mata teduh milik Radesta.
"Tentu, kamu mau tanya apa sayang. Sesulit apapun pertanyaannya pasti akan aku jawab."
Tarikan nafas Renjani terdengar begitu berat, Radesta tahu bahwa kini banyak pertanyaan juga ke khawatiran yang Renjani rasakan. Dan sebisa mungkin Radesta akan menjelaskan semunya tanpa menyinggung perasaan Renjani.
"Siapa perempuan yang selama ini sama kamu?Perempuan yang ada di Rumah sakit."
Pertanyaan itu menghentak perasaan Radesta, namun mau bagaimanapun juga Radesta harus membicarakan hal yang sebenarnya terjadi agar tiak terjadi kesalah pahaman lagi antara dirinya juga Renjani.
"Dia Bella, sabahat aku yang waktu itu datang ke acara pernikahan kita di Amsterdam. Renjani aku harap kamu mau mendengarkan dulu semua penjelasan aku sebelum kamu berpikiran terlalu jauh anatara aku dan Bella."
Ucapan Radesta terhenti sejenak ia mengambil nafas dalam lalu menceritakan semua yang terjadi selama ini pada Renjani, menceritakan kisah sedih Bella, menceritakan kalau selama ini Radesta selalu mengungjungi Bella tanpa sepengetahuan Renjani juga wangi parfum yang Renjani cium adalah milik Bella.
Mendengar apa yang dibicarakan Radesta, tubuh Renjani bergetar ia tak kuasa menahan deraian air matanya. Mengetahui kalau selama ini ternyata kasih sayang yang dimiliki Radesta bukan lagi seutuhnya milik Renjani tapi juga milik perempuan lain.
"Aku minta maaf, seharusnya aku bilang soal Bella sama kamu. Tapi aku gak bisa Renjani aku takut kamu marah dan gak ngebolehin aku untuk ketemu Bella," tutur Radesta, tangannya masih mengeggam erat tangan Renjani.
"Terus kamu pikir sekarang aku gak marah? Kamu gak percaya sama aku, apa aku sejahat itu dimata kamu? Aku juga seorang perempuan Radesta aku juga tahu bagaimana perasaan Bella. Tapi gak gini caranya!"
Tak munafik Radesta juga merasa sakit selama ini karena harus menyembunyikan ini semua dari Renjani. Awalnya Radesta pikir semuanya akan berjalan lancar dan tidak ada yang tersakiti namun Radesta salah, karena bagaimanapun juga Renjani berhak tahu itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
After we Married ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 06/11/2023 💐 Buku kedua Trilogi Dunia Radesta 💐 ⚠️16+⚠️ Radesta Adimerta dan Renjani Oktafia, sudah banyak melalui rintangan hidup untuk bisa hidup bersama. Hingga akhirnya kini mereka bisa bersama dalam ikatan hubungan bernama perni...