Jika langit malam gelap tanpa bintang dan bulan maka hidup Radesta akan gelap tanpa kehadiran Renjani. Setiap langkah yang Radesta jalani, setiap hari yang Radesta lalui terasa begitu berarti setelah bersama Renjani. Dulu dunia Radesta begitu hancur, ia harus kehilangan kedua orang tuanya karena perceraian tak lama setelah itu Radesta juga harus kehilangan satu-satunya orang yang ia punya yakni Radista sang adik. Di saat dunianya hancur luluh lantah Renjani datang dengan semua masalahnya siapa yang menyangka kalau pertemuan yang tidak sengaja itu sudah jadi takdir Tuhan yang ditulis untuk keduanya.
Hari ini bukan hari spesial tidak ada yang sedang berulang tahun, namun Radesta ingin mengajak Renjani makam malam diluar makan malam yang istimewa. Radesta ingin menyenangkan hati perempuan yang ia sayang itu. Kini dikantornya Radesta sedang bersiap untuk pulang menjemput Renjani yang katanya sudah siap.
"Hai, maaf ya agak telat jemputnya jalanan macet tadi," tutur Radesta yang baru saja turun dari mobilnya.
Tiba-tiba saja Renjani teringat saat dulu mereka masih muda, banyak menghabiskan waku bersama untuk bersenang-senang saat bersama Radesta rasanya semua beban yang ada dalam pikiran Renjani hilang. Namun kini saat keduanya sudah menikah hal yang sering mereka lakukan dulu sudah jarang dilakukan kembali.
"Gak papa Radesta, yaudah sekarang kita berangkat aja ya."
Tak henti-hentinya Radesta melirik sang istri yang duduk bersebelahan dengannya. Renjani tampil anggun dengan balutan dres juga kalung berlian berkilau di lehernya. Membuat Radesta semakin dibuat tidak percaya bagaimana laki-laki biasa seperti Radesta bisa seberuntung ini mendapatkan tuan putri. Radesta sengaja menyewa salah satu restaurant mewah di tepi pantai yang ada di Jakarta ia ingin membuat sesuatu yang amat sangat spesial untuk Renjani.
"Kamu sewa restaurantnya? kok gak ada pengunjung lain?"
"Iya, aku sewa biar aku bisa habisin waktu cuma berdua sama kamu." Tangan Radesta meraih tangan Renjani lalu mengecupnya.
Alunan musik yang terdengar juga lampu-lampu yang menyala menambah suasa romantis. Kini Radesta mengajak Renjani untuk berdansa dengannya mengikuti alunan lagu. Terukir senyum diantara keduanya meskpiun pernah ada kerentakan di antara hubungan mereka hal itu tak lantas menyurutkan cinta diantara keduanya.
Di rumah kini Bella sedang duduk termenung ia baru saja melihat Renjani dan Radesta pergi, ada sedikit kemarahan dalam hatinya. Ia cemburu melihat Renjani bisa mendapatkan laki-laki seperti Radesta sedangkan ia malah harus berakhir menjadi ibu tunggal seperti ini.
"Dunia emang gak adil!"
Rasa sayang sebagai sahabat kini malah berubah menjadi rasa ingin memiliki, Bella mulai berkhayal mengenai kehidupannya yang indah bersama Radesta dan juga anaknya. Semakin hari perasaan itu semakin tumbuh hingga akhirnya kini Bella benar-benar mencintai Radesta.
"Harusnya gue yang ada diposisi itu, bukan Renjani!"
Lamunan Bella buyar seketika saat tedengar suara bel pintu, lalu dengan malas Bella membukakan pintu itu terlihat sosok laki-laki tinggi yang berdandan rapih ditangannya juga ada paper bag beraroma roti.
KAMU SEDANG MEMBACA
After we Married ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 06/11/2023 💐 Buku kedua Trilogi Dunia Radesta 💐 ⚠️16+⚠️ Radesta Adimerta dan Renjani Oktafia, sudah banyak melalui rintangan hidup untuk bisa hidup bersama. Hingga akhirnya kini mereka bisa bersama dalam ikatan hubungan bernama perni...