💐 28. After we Married : sebuah pengakuan seseorang 💐

203 17 2
                                    

Tiga bulan telah Radesta lalui dibalik jeruji besi, minggu depan Radesta akan menjalni persidangan untuk menetapkan vonis kasus yang sedang menjeratnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga bulan telah Radesta lalui dibalik jeruji besi, minggu depan Radesta akan menjalni persidangan untuk menetapkan vonis kasus yang sedang menjeratnya. Perut Renjani kini mulai membesar tiap hari Renjani menemui Radesta untuk memberikan kabar dan menenangkan Radesta berusaha meyakinkan kalau ini semua akan segera berakhir. Kini Renjani sedang duduk tediam di ruang kerjanya yang ada di butik.

"Permisi bu, ada paket untuk bu Renjani," ucap salah satu pegawai butik.

"Paket dari siapa ya? saya enggak pesen paket deh."

Tidak ada nama siapa yang mengirimkan paket itu. Awalnya Renjani ragu namun karena sangat penasaran Renjani membuka paket yang berisi beberapa kertas itu, dari wangi yang semerbak Renjani merasa tidak asing ia merasa pernah mencium wangi parfum ini tapi entah dimana.

Malamnya Renjani memberanikan diri untuk menemui seseorang yang mengirimkan pesan itu dengan waspada dan hati-hati Renjani duduk di bangku taman di bawah sinar rembulan yang menyinari. Sedangkan disisi lain seorang pria sedang memandang kearah Renjani dengan tatapan sedih, ia berusaha menyeka air matanya tak kuasa menahan rasa sedih yang membelenggu di hatinya. Seolah-olah ia kembali di jatuhkan. Berjalan perlahan sang pria memberanikan diri untuk menghampiri Renjani ditangnnya ada seikat mawar putih.

"Renjani..."

Merasa namanya dipanggil Renjani menoleh kearah belakang melihat sosok Bagas di hadapannya membuat Renjani sedikit terkejut ia hampir pingsan untung saja dengan cepat Bagas menahan Renjani dan menyuruh Renjani untuk duduk.

"Hai Renjani, apa kabar?" tanya Bagas matanya sedikit berkaca-kaca.

"Bagas? ini kamu Bagas?" Renjani masih tidak percaya sosok yang ada di depannya.

Renjani tidak pernah berpikir bahwa ia akan kembali di pertemukan dengan sosok dimasalalunya. Renjani memang membenci Bagas namun itu beberapa tahun yang lalu kini Renjani sudah bisa memaafkan Bagas, namun ada kepentingan apa Bagas kembali muncul di hadapannya.

"Wah, sebentar lagi akan ada Renjani kecil yang lahir kedunia, selamat atas kehamilannya ya Renjani. semoga ibu dan bayi selalu sehat."

"Mau apa kamu, kita udah selesai bertahun-tahun yang lalu Bagas. untuk apa kamu mau ketemu sama akau? Aku udah punya suami."

"Maaf untuk semua yang udah aku lakukan dimasalalu demi Tuha setelah semua itu terjadi hidup yang aku jalani gak baik. Wajah, dan suara kamu terus terbayang dalam benak aku Renjani. aku gak bisa lupain kamu, aku tersika hidup bagai tubuh tanpa jiwa. Aku Cuma mau kamu tahu Renjani cinta yang aku miliki selama ini gak akan berubah sampai kapanpun untuk kamu. Tapi aku tahu, cinta yang aku miliki gak ada artinya disbanding cinta milik Radesta,"

Bagas menghela nafas, menyeka air matanya yang terus mengalir ada rasa sesak di dada.

"Tapi kamu gak perlu khiraukan aku, ada hal yang harus aku bicarakan sama kamu tentang semua ini tentang Radesta, Bella dan juga aku."

After we Married ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang