질투

540 28 32
                                    

Ketujuh anggota Ateez tiba di dorm sore hari setelah acara temu penggemar. Ya, tujuh. Seperti biasa, Hongjoong tidak langsung pulang melainkan pergi ke studionya. "Buna, ayah nanti malem pulang ga?"

"Ayah ga bilang mau nginep sih. Kenapa? Ocang ada perlu sama ayah?" Yeosang menggeleng, "ayah makin rajin nginep. Nanti kalo ayah sakit gimana? Kan bentar lagi jadwal konser di Eropa." Seonghwa tersenyum tipis, "nanti buna tanyain. Ocang istirahat dulu gih. Oh iya, bilangin uyong makan malemnya beli aja." Yang lebih muda mengangguk, lalu keduanya pergi ke kamar masing-masing. Senyum Seonghwa hilang, tergantikan dengan raut khawatir.

Seonghwa pun mencoba menghubungi ponsel Hongjoong, tapi langsung terhubung ke kotak suara. Ada yang salah. Padahal hari ini, Hongjoong berjanji akan mengajaknya makan malam di luar. Seonghwa bahkan sudah menyiapkan sebuah hadiah kecil untuk kekasihnya. Pikiran negatif mulai bermunculan di pikiran anggota tertua Ateez itu. Ia menggeleng kencang, mencoba mengusir gambaran-gambaran tak mengenakkan. Ia mencoba mengirim pesan, tapi tak ada tanda-tanda akan mendapat balasan. "Mungkin lagi sibuk sama aransemen baru," monolog Seonghwa.

Hingga lewat waktu makan malam, Hongjoong tak juga memberi balasan. Seonghwa berulang kali berusaha menghubungi pacarnya tapi nihil. Selalu saja tersambung ke kotak suara. "Buna, ayah ga pulang?" Seonghwa menyisir rambut Wooyoung yang berbaring dengan kepala di pangkuannya. "Kayaknya ayah pulang telat. Kenapa? Uyong ada perlu?" Yang lebih muda menggeleng, "tumben aja ayah ga bilang apa-apa tadi."

"Kirain mau tidur sama buna," lirih Seonghwa. "Kapan-kapan aja tidur sama buna, uyong lagi pengen gangguin ocang." Yang lebih tua tertawa pelan mendengar celetukan Wooyoung, "kamu lagi ga berantem sama san kan?" Wooyoung kembali menggeleng, "lagi gemes aja sama ocang, manja banget ke adek."

"Kamu tuh, kayak ga pernah manja ke san aja." Wooyoung terkekeh pelan, "uyong boleh gini bentar kan bun?" Seonghwa yang masih memainkan rambut Wooyoung, hanya berdeham. Ia membiarkan Wooyoung memejamkan matanya, sampai tertidur. Baru akan memanggil San, telinga Seonghwa mendengar suara pintu depan dibuka.

Hongjoong pulang. Ia langsung berjalan menuju kamar tanpa menyapa Seonghwa. Anggota tertua Ateez menghela nafas pelan melihat sikap kekasihnya. Untuk saat ini ia memilih untuk diam.

"Kok buna ga manggil aku?" tanya San yang muncul di ruang tamu dan melihat kekasihnya pulas. Seonghwa tersenyum kecil, "ini dia baru aja ketiduran. Bawa ke kamar gih." San mengangkat tubuh Wooyoung, "buna istirahat aja. Nanti aku yang matiin lampu."

Seonghwa pergi ke kamarnya dan Hongjoong, tapi ia tak menemukan pacarnya. Telinganya mendengar gemercik air dari kamar mandi, ia pun melangkah menuju lemari, menyiapkan pakaian bersih untuk Hongjoong. Ia lalu keluar kamar dan mendapati kegelapan. San sudah mematikan semua lampu.

Dengan perlahan, Seonghwa berjalan menuju dapur lalu duduk di meja makan. Hongjoong sepertinya marah, tapi Seonghwa tak tahu kesalahan apa yang ia buat. Bertanya saat ini pun percuma, Hongjoong tak akan memberikan jawaban.

***

Sudah seminggu Hongjoong menghindari Seonghwa. Anggota yang lain mulai merasa curiga namun tak berani bertanya. Mereka hanya bisa menemani Seonghwa dan mengajaknya berbincang.

Malam ini, Hongjoong pulang lebih awal. Seonghwa segera mengikuti Hongjoong ke kamar. Punggung yang lebih muda menjadi pemandangan begitu Seonghwa masuk dan menutup pintu. Seonghwa segera menghampiri Hongjoong dan memeluknya dari belakang sembari menopangkan dagu di bahunya.

"Aku gatau kenapa kamu diemin aku, mau nanya tapi kamu terus ngehindar. Maaf kalo aku ada salah sama kamu, tapi tolong jangan tunjukin ke yang lain kalo kamu marah sama aku. Mereka takut. Aku gapapa kok kamu cuekin aku. Aku tunggu sampe kamu siap buat kasih tau aku," bisik Seonghwa. "Maaf, aku ga becus jadi pendamping kamu." Seonghwa melepas pelukannya kemudian berjalan menuju lemari, melakukan kebiasaannya jika Hongjoong pulang, menyiapkan pakaian ganti.

A to Z FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang