Hongjoong jarang menunjukkan afeksinya pada Seonghwa. Para anggota tahu itu, Seonghwa pun sama. Tapi itu tak pernah menjadi masalah, Hongjoong punya caranya sendiri untuk menunjukkan perasaannya pada Seonghwa. Toh, Seonghwa sendiri bukanlah orang yang senang memperlihatkannya.
Jika tiba-tiba Hongjoong terlihat memperlihatkan afeksinya, anggota yang lain akan memberi ruang untuk Seonghwa dan Hongjoong menghabiskan waktu, hanya untuk mereka berdua. Karena itu artinya, Hongjoong sedang tidak baik-baik saja. Keduanya akan menghabiskan waktu di kamar, Seonghwa berada dalam dekapan Hongjoong, duduk di atas pangkuannya, membiarkan Hongjoong menghirup aroma tubuhnya hingga ia siap berbicara.
Beberapa minggu ini, Hongjoong pulang menjelang pagi. Musiknya mengalami kemajuan, ia juga bersemangat untuk membuat beberapa aransemen lain. Tapi hari ini, ia tak bisa apa-apa. Pikirannya buntu, matanya hanya menatap layar dihadapannya, telinganya hanya sekedar mendengar musik yang mengalun. Decakan kesal pun keluar, ia menghentikan musik yang sudah dua jam ia putar. Ia pun memutuskan untuk mengirim pesan pada Seonghwa.
Hongjoong mematikan komputer, lalu membereskan peralatannya kemudian bergegas pulang. Tak akan ia biarkan Seonghwa datang ke studionya saat waktu sudah tengah malam, pun jika Seonghwa bersamanya dan harus pulang.
Dulu, sebelum mereka debut, Seonghwa hampir menjadi korban penculikan. Seonghwa pulang paling terakhir setelah berlatih sendiri sementara yang lain sudah lebih dulu pulang, meskipun San dan Mingi sempat menawari Seonghwa untuk pulang bersama. Supir taksi yang ditumpangi sedang mabuk, menatap Seonghwa dari kaca spion dengan tatapan yang membuatnya jengah. Ketika taksi berbelok ke arah yang berlawanan dari tempat tujuannya, Seonghwa memilih untuk melompat keluar saat taksi masih berjalan. Beruntung, ada beberapa orang yang melihatnya, ia segera di bawa ke rumah sakit untuk diobati. Polisi yang menerima laporan segera mencari taksi yang sempat difoto oleh salah satu saksi.
Semenjak saat itu, Hongjoong dan anggota yang lain tidak akan membiarkan Seonghwa pergi seorang diri. Sekalipun ia ingin pergi, setidaknya ia harus memberitahu kemana dan dengan siapa ia pergi, ponselnya pun harus selalu aktif. Pernah sekali waktu Seonghwa pergi dengan teman-temannya di hari libur mereka, ia lupa mengabari jika temannya akan mengantarnya pulang. Begitu pulang, Seonghwa mendapati Hongjoong duduk di sofa dengan wajah dan mata memerah, ekspresi wajahnya tak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
A to Z Family
Fanfiction* drabble (?) * fake chat * non baku * judul chapter sama isi suka ga nyambung * kadang short chap, kadang long chap, tergantung ide lari nya ke arah mana joong & hwa as ayah & buna bersama keenam anggota ateez lain nya yang super aktif plus kelewat...