How They Get Together? (HJ/SH)

704 38 36
                                    

Jam digital di atas nakas menunjukkan pukul dua malam, Seonghwa masih terjaga di atas tempat tidurnya sambil menggenggam ponsel. Lagi-Lagi Hongjoong mendekam di studionya, meskipun anggota yang lain sudah mengeluhkannya. Ketukan pintu sedikit mengejutkan Seonghwa, ia pun berdiri dan berjalan untuk membukanya. Wooyoung dengan wajah kusut, kedua mata yang setengah tertutup dan memeluk bantal berdiri di hadapan Seonghwa. "Hyung.. hongjoong hyung belum pulang?"

"Kamu ngapain jam segini masih bangun?" Seonghwa balik bertanya. "Pengen tidur di kamar hyung aja, males sama ocang. Tidurnya ga bisa diem," jawab Wooyoung. "Ngigau lagi?" Wooyoung mengangguk seraya menguap lebar dan mengusak sebelah matanya. "Ih, kamu nih. Bukannya ditenangin malah kabur."

"Udah.. tapi nanti gitu lagi. Ocang sendiri yang ngusir aku," balas yang lebih muda. Seonghwa menghela nafas, "udah sana tidur. Aku ke ocang dulu." Wooyoung masuk ke kamar Hongjoong-Seonghwa sementara Seonghwa berjalan menuju kamar Wooyoung-Yeosang. Ia mendapati Yeosang yang bergerak gelisah di tempat tidurnya, kedua matanya terpejam, nafasnya sedikit terengah.

"Ocang," lirih Seonghwa seraya menggoyangkan tubuh Yeosang dengan pelan. "Hmm... hyung?" Yang lebih tua kembali menghela nafas, ia dapat merasakan suhu tubuh Yeosang naik. "Kamu tuh kalo ga enak badan, bilang. Mau nunggu sampe parah? Katanya ga suka ke dokter," omel Seonghwa dengan nada pelan. Kakinya melangkah menuju meja untuk mengambil fever sheet di dalam kotak obat.

"Kalo aku bilang sekarang, pasti hyung repot. Hongjoong hyung kan belom pulang," balas Yeosang. "Emang kalo sakitnya kamu sampe parah aku bakal lebih tenang? Hongjoong juga pasti bakal lebih khawatir." Yeosang mengerucutkan bibirnya saat ia merasakan dingin di kening. "Kok aku jadi diomelin sih?"

"Ini udah keberapa kalinya kamu ga ngomong, ocang? Kamu ga inget hongjoong sampe mau berantem sama manager hyung gara-gara ngebiarin kamu latihan pas kamu demam tinggi padahal hongjoong udah ngelarang kamu?" Seonghwa gemas, ingin sekali rasanya mencubit pipi yang lebih muda. "Ocang, uyong, kenapa bel... loh? Kamu kenapa disini? Uyong mana?" Hongjoong masuk dengan wajah lelahnya, menatap heran Seonghwa.

Untuk kesekian kalinya, Seonghwa menghela nafas panjang. "Uyong dikamar, katanya diusir sama ocang." Ia lalu menatap Yeosang yang seperti menahan kantuk, "ocang dari kemaren tidurnya ga tenang, ngigau terus. Ini badannya udah anget, tapi ga ngomong apa-apa." Kini giliran Hongjoong yang menghela nafas, ia menggeleng pelan menatap Yeosang. "Kebiasaan banget sih," tuturnya seraya berjalan menghampiri tempat tidur. "Kamu balik aja ke kamar, biar ocang sama aku."

Seonghwa ingin membantah, namun ia urungkan. Percuma membuat perdebatan dengan Hongjoong ketika keputusan pria itu sudah final, susah untuk diubah. Ketika Seonghwa masuk ke kamar, Wooyoung sudah terlelap di tempat tidurnya. Seonghwa tersenyum tipis, Wooyoung yang sedang tidur terlihat seperti anak kecil. Ia pun bergegas, mengambil tempat di sebelah Wooyoung lalu memejamkan mata.

Paginya, Seonghwa terbangun di tempat tidur Hongjoong. Ia bingung, pasalnya ia bukanlah orang yang banyak bergerak ketika tidur. "Udah bangun?" tanya Hongjoong yang keluar dari kamar mandi. "Hmm, baru aja."

"Aku mindahin kamu semalem, uyong makan tempat banget soalnya. Yang ada kamu bisa jatoh," tutur Hongjoong yang menyadari kebingungan Seonghwa. "Oh, makasih." Hongjoong mengangguk pelan, "mandi gih. Bentar lagi kayaknya uyong selesai masak, kita ada kelas bahasa inggris jam sepuluh nanti." Seonghwa hanya berdeham, menanti hingga Hongjoong keluar kamar. Satu tangannya hinggap di dada, meremat pelan pakaiannya, "jantung, pelan-pelan. Aku bisa malu kalo ketauan."

***

Sudah lebih dari delapan hari Hongjoong tidak pulang, dan itu mempengaruhi kondisi dorm. Wooyoung yang senang membuat berantakan, Yunho yang semakin sering menghabiskan waktu bermain di depan komputernya hingga lupa waktu ditemani oleh San, juga Mingi yang semakin rajin pulang larut karena betah di studio. Tak lupa dengan Yeosang yang meskipun terlihat diam, tapi terkadang berceletuk pedas hingga hampir beberapa kali mengundang pertengkaran antara dirinya dengan yang lain. Rasanya hanya Jongho saja yang masih bisa menjaga sikap.

A to Z FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang