Cemburu

824 43 14
                                    

Yunho dan Mingi. Kedekatan mereka bukanlah hal yang aneh bagi para anggota Ateez yang lain, apalagi bagi penggemar. Mingi yang mampu menyeimbangi sikap Yunho, dan Yunho yang mampu memahami cara berpikir Mingi. Bertengkar? Tentu saja pernah, Hongjoong atau Seonghwa pasti akan bersama dengan salah satu dari mereka agar tak terjadi sesuatu.

Tapi kali ini berbeda. Hongjoong dan Seonghwa sedang tidak bersama mereka. Anggota yang lain tentu terkejut saat mendengar suara Yunho yang tiba-tiba meninggi, padahal Yunho dikenal sebagai sosok yang cukup tenang saat menghadapi masalah. Apalagi saat ini kondisi Yeosang sedang kurang sehat, Jongho sudah menahannya saat ia akan beranjak dari posisinya.

Yunho keluar dari kamar Mingi-Jongho dengan wajah yang memerah kemudian masuk ke kamarnya dan San. Wooyoung segera menghampiri temannya sementara San pergi ke kamar Mingi. Yunho menelungkupkan tubuhnya di atas tempat tidur ketika Wooyoung masuk. "Yuno, kamu kenapa sama mingi?" Tak ada jawaban, tapi Wooyoung dapat melihat kepalan tangan Yunho yang mengeras. "Mau ngomong sama buna aja? Aku telpon sek.."

"Ga usah," sergah Yunho. "Tap.."

"Jangan telpon buna. Aku ga mau buna buru-buru balik kesini cuma karena aku lagi kayak gini, buna udah lama ga ketemu keluarganya." Wooyoung berjongkok di samping tempat tidur, kemudian membelai rambut Yunho. "Mau cerita sama aku?" Pertanyaan retoris, Wooyoung paham betul bagaimana ia dan yang lain jika sedang ada masalah dengan pacarnya masing-masing. Mereka akan mencari Hongjoong dan Seonghwa terlebih dulu. "Atau mau aku buatin sesuatu? Seingetku tadi kamu makan malem cuma sedikit," tawar Wooyoung.

Yunho menggeleng, ia kemudian bangkit lalu berjalan menuju lemari. Mengambil jaketnya kemudian tas yang ia sandarkan pada kaki ranjang, "aku mau ketemu ayah. Kamu ga usah nunggu, kalo ada apa-apa langsung telpon aku aja." Wooyoung segera menarik lengan Yunho, "kamu gila? Ini udah jam berapa? Ayah sama buna ga akan pernah ngasih kamu keluar sendiri." Yunho menarik lengannya dari genggaman Wooyoung, "daripada aku jadi gila beneran. Seenggaknya kalo aku gila di hadapan ayah, ayah ga akan segan buat nahan kegilaanku."

Ah, benar. Anggota Ateez tahu betapa lembutnya hati seorang Jung Yunho. Saat ia lepas kendali, wajah lembutnya tetap terlihat, membuat anggota yang lain tak mampu menahannya tanpa ikut menangis, termasuk Seonghwa. "Kamu minta temenin sama adek kalo gitu, ini udah malem banget, yuno." Yunho kembali menggeleng, "aku bakal baik-baik aja. Lagian ocang lagi kurang sehat kan?"

"Kamu kasih kabar ke ayah dulu. Kamu tau kan ayah ga suka kalo kita main keluar sendiri jam segini?" Yunho mempertimbangkan saran Wooyoung, kemudian mengangguk singkat. Wooyoung menghela nafas lega, kemudian menepuk pundak Yunho. "Aku keluar dulu, kasian adek nemenin ocang sendiri. Ocang kalo udah ga enak badan manjanya keterlaluan, mana buna sama ayah malem ini ga ada di dorm." Yunho kembali mengangguk, ia merogoh kantung celana untuk mengambil ponselnya. Dengan segera ia mengirim pesan pada Hongjoong.

Selang beberapa detik, ponsel Yunho berbunyi menandakan panggilan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa detik, ponsel Yunho berbunyi menandakan panggilan masuk. Ia pun segera mengangkatnya, "ayah udah pernah bilang kan kalo kamu, buna, ocang sama uyong ga boleh keluar sendiri malem-malem kecuali urgent?" Yunho mendengus mendengar pertanyaan Hongjoong, tak ada sapaan atau basa-basi. "Tapi yah, yuno harus ketemu ayah."

A to Z FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang