She's Criminal [EUNSEO]

She's Criminal : Chapter 3

Eunseo tengah berada di perjalanan ke tempat yang alamatnya dikirimkan oleh salah satu anggotanya.

Setibanya disana, Eunseo bingung karena tempat yang di datanginya adalah tempat gedung bertingkat yang sepertinya tidak dilanjutkan masa pembangunannya.
Tempat itu sangat gelap nan sepi, namun pemandangan ini sudah biasa bagi Eunseo, bahkan dia menyukai tempat-tempat seperti itu.

Eunseo berjalan kesana-kemari, tapi dia tidak menemukan seseorang pun. Saat dia ingin kembali ke mobilnya, dia mendengar siulan dari salah satu sudut bangunan. Berjalanlah dia  mengikuti suara siulan itu, dan dia akhirnya menemukan beberapa orang yang tengah duduk diantara kegelapan yang menutupi mereka.

“Son Eunseo, kaukah itu?” tanya orang yang bertopi koboi.

“Benar, saya adalah Son Eunseo. Dan kau?”

Orang bertopi koboi itu bangkit dari duduknya lalu mendekati Eunseo seraya melepaskan topinya.

“Perkenalkan, saya Lee Taemin.”

“Taemin? Si mafia koboi yang terkenal akan kekejaman dan hukumannya?” Eunseo bertanya untuk memastikan.

“Haha, tepat sekali. Saya adalah mafia yang ditakuti di Distrik Dobong.”

Mafia bernama Taemin itu kembali duduk lalu memberika instruksi kepada anak buahnya untuk menyerahkan dokumen kepada Eunseo.

“Siksa dia sampai dia mengatakan segalanya, setelahnya kau bisa melenyapkannya dari dunia ini. ” ucap Taemin saat Eunseo baru membaca dokumen itu.

“Menyiksa dan membunuhnya? Bukankah hal itu biasa dilakukan oleh dirimu sendiri? Kenapa harus saya?” tanya Eunseo penasaran.

“Son Eunseo, saya tahu kegelapan yang ada pada dirimu. Kau akan merasakan kepuasan yang luar biasa saat berhasil menyiksa atau membunuh seseorang, benar begitu? Anak buah saya sudah mencoba menyiksanya dengan segala cara, namun orang itu masih membungkam mulutnya.”

Taemin bangkit dari duduknya, menghampiri Eunseo lalu menepuk pundaknya, “maka dari itu saya meminta bantuanmu untuk menyiksanya dengan caramu. Saya yakin, kau memiliki sesuatu yang tidak bisa anak buah saya lakukan, Kau tenang saja, sebagai imbalannya, saya akan memberikan uang sebanyak yang kau inginkan.”

Eunseo menyeringai seraya melepaskan tangan Taemin, “jika kau mengenal saya dengan baik, kau pasti tahu kalau saya tidak tertarik dengan uang. Kau beruntung, karena saya bisa datang dan menemuimu. Jika tidak, maka saya tidak akan melakukan ini. Baiklah, saya akan melakukannya sesuai perintahmu.”

Taemin terkekeh merasa puas atas respon dari Eunseo, “bagus sekali, walaupun kau tidak tertarik dengan uang. Saya tetap akan membayarmu dan jika kau berhasil, maka kau akan mendapatkan 10% dari apa yang saya inginkan darinya.”

“Memangnya apa yang kau inginkan darinya? Apakah itu obat-obatan atau narkoba?”

“Hmm, ini jauh lebih menarik dibandingkan itu, Eunseo. Orang itu memiliki banyak senjata yang entah dia simpan dimana. Dan jika kau berhasil membuatnya berbicara maka 10% dari senjata itu akan saya berikan untukmu.”