She's Criminal : Chapter 2

477 57 9
                                    

Seulgi dan Eunseo tiba di satu tempat yang dimana tempat itu menjadi pertemuannya dengan kedua orang tua mereka.

Seulgi dan Eunseo sekilas saling bertatapan karena mereka merasa kedua orang tuanya tengah merencakan sesuatu.

“Ada apa, Mah… Pah..? Padahal jika kita ingin membicarakan sesuatu di rumah juga bisa kan?” tanya Eunseo yang tidak ingin duduk berdiam terlalu lama.

“Benar juga, apakah ini pembicaraan tentang keluarga? Kalau demikian, kenapa Somi tidak ada disini?” Tuan Son menoleh kearah dua putrinya dengan tatapan intimidasinya

“Bisakah kalian diam sebentar? Semua akan terjawab saat Papah mengakhiri diskusi dengan Mamah kalian!”

Kedua putrinya berdecih bersamaan saat Papahnya berbicara seperti itu.

Tuan dan Nyonya Son menjauh sedikit dari awal mereka duduk.

Eunseo semakin penasaran dengan apa yang tengah didiskusikan oleh kedua orang tuanya, dia ingin sekali menguping pembicaraan mereka. Tapi jika dia melakukan itu, dan tertangkap basah, maka dia hanya akan mendapatkan hukuman yang cukup menyebalkan.

5 menit berlalu, Tuan dan Nyonya Son kembali duduk. Dan pembicaraan yang sesungguhnya akan dimulai.

“Eunseo, Papah dan Mamah telah berdiskusi kalau hubunganmu dengan Bona harus berakhir.”

Inilah yang diinginkan Seulgi, karena jika hubungan adiknya tetap dilanjutkan maka kemungkinan Bona tidak akan mendapatkan kebahagiaan seutuhnya. Melainkan dia mungkin hanya merasakan kekecewaan dan penderitaan.

Eunseo mengerutkan dahinya disertai kedua tangannya yang mengepal kuat, “kenapa? Kenapa Papah dan Mamah menginginkan itu?!”

“Lihatlah dirimu. Apakah kamu sanggup memberikan kebahagiaan untuknya? Sikap, tingkah dan kepribadianmu masih tetap sama, Eunseo.” tutur Nyonya Son.

“Mamahmu benar. Awalnya Papah memang menginginkan kalian menikah tapi setelah di pikir-pikir lagi, itu justru akan membuat Bona menderita.”

Eunseo menyandarkan punggungnya di sandaran kursi seraya melipat kedua tangannya, “jadi hubungan yang telah berjalan 3 tahun ini akan berakhir seperti itu? Sayang sekali, tapi ini demi untuk kebaikan Bona. Aku juga tidak ingin membuatnya menderita, sudah cukup dia menemaniku sampai sini.”

“Bagus sekali, Seo, Pemikiranmu sudah lumayan berkembang.” cela Seulgi seraya menepuk pundak adiknya.

“Papah dan Mamah harap kamu bisa mengatakannya dengan sebaik mungkin kepada Bona.”

“Baiklah, aku pergi.” Eunseo bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar.

Sementara itu, Seulgi semakin penasaran tentang keputusan yang diambil kedua orang tuanya.

“Pah, Mah. Kenapa Papah dan Mamah mengambil keputusan seperti itu?”

“Seulgi, bukankah kamu sudah melihatnya sendiri? Adikmu itu selama ini tidak ada perubahan, bahkan sedikitpun tidak ada. Dan oleh karenanya, Papah dan Mamah tidak ingin membawa Bona masuk ke dalam kegelapan adikmu. Jika mereka menikah, kamu sudah tahu apa yang akan terjadi pada keduanya.” Tuan Son menjelaskan.

“Iya, Papah benar. Tapi akankah Bona akan menerimanya begitu saja? Kurasa tidak, Bona sangat mencintai Eunseo bahakn lebih dari dirinya sendiri.”

“Kita tidak akan tahu sampai Eunseo berhasil membicarakannya dengan Bona.” ucap Nyonya Son.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Eunseo menghubungi Bona untuk menemuinya di kafe yang biasa mereka kunjungi.
Di tengah perjalanannya, Eunseo berhenti di depan toko penjual bunga, dan dia membeli sebuket bunga mawar merah.

She's Criminal [EUNSEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang