- Pagi hari pukul 4 -
Son Eunseo telah bersiap untuk pergi dari hotel tanpa membangunkan Bora atau sekedar memberitahukan padanya. Dia meninggalkannya sendirian bersama dengan secarik kertas bertuliskan ‘Terima kasih telah menghiburku.’
Langit masih gelap, dan Eunseo pergi ke suatu tempat yang ternyata telah direncanakan oleh dirinya sendiri. Dia mendatangi rumah kerabat Saerom dan tanpa belas kasihan, langsung memberikan beberapa sayatan pada lengan kanannya.
Itu baru permulaan, tapi tangan Eunseo telah dipenuhi oleh darah dari sang kerabat Saerom.
“Saya hanya akan memberikan sayatan sebagai tanda saja. Tapi jika Saerom masih ingin bermain-main dengan saya. Maka untuk selanjutnya, saya tidak akan membiarkan dirimu hidup. Kau mengerti?!” gertak Eunseo.
Pria itu tak bisa berkata-kata karena sayatan lengan kanannya cukup membuat dirinya merasa sangat kesakitan, terlebih Eunseo kembali memberikan sayatan kedua pada lengan sebelahnya. Teriakannya tak bisa ditahan, dia berteriak histerus dengan selangi permohonan ampun pada Eunseo.
Merasa puas, Eunseo keluar dari rumah itu, tidak jauh dari sana terdapat sebuah genangan air. Dan Eunseo pun membersihkan tangan yang telah dipenuhi darah disana.
Di tengah-tengah membersihkan tangannya, Eunseo merasakan adanya seseorang yang tengah memperhatikan dirinya.
Dengan lantang dan tegas, Eunseo mengancamnya, “saya tahu kau pasti tengah bersembunyi! Ingatlah ini baik-baik! Jika kau berani melaporkan saya atau lainnya, maka nyawamu akan menjadi taruhannya!”
Setelah tangannya bersih dari darah, Eunseo berjalan meninggalkan wilayah yang hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga saja.
Perjalanan yang menempuh banyak waktu telah dijalani, Eunseo memakirkan mobilnya di dekat kediaman Tuan Kim.“Bona, aku bukanlah seseorang yang baik untukmu. Aku tidak bisa menempatkanmu dalam posisi ini. Aku ingin membebaskanmu dari genggamanku, tapi sisi lain dari diriku enggan melakukannya.”
Beberapa tetes air mata jatuh di pipinya, dia merasakan suatu perasaan yang sangat sulit baginya.
Di sela-sela kesedihannya, bisikan dari sisi gelapnya mulai terdengar di telinganya. Sekuat tenaga Eunseo berteriak untuk mengalihkan pikirannya dari sang bisikan, tapi usahanya tidak ada hasilnya. Bisikan itu semakin terdengar jelas, dan Eunseo berpasrah karena tidak bisa melawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Criminal [EUNSEO]
Fanfiction• GL STORY • Kegelapan itu hadir dalam hidup seorang wanita bernama Son Eunseo dan sampai saat ini dia masih tidak mampu untuk menghilangkannya. Salah satu faktornya yaitu kegelapan ini mampu membuatnya merasakan kepuasan yang luar biasa. Meski Euns...