She's Criminal [EUNSEO]

She's Criminal : Chapter 12

Kim Bona terus memikirkan beberapa hal yang membuat dirinya merasa curiga terhadap Eunseo. Meski begitu, dia akan berusaha untuk memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi tanpa sepengetahuan sang suami.

Di saat Bona hendak pulang, sekretarisnya tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa ada seorang wanita yang ingin bertemu secara pribadi dengannya.

“Apakah dia salah satu orang yang menginginkan jasa dari perusahaan kita?” Bona bertanya seraya memperhatikan ponselnya menunggu kabar dari Eunseo.

“Iya, Nyonya. Dan dia sangat ingin bertemu dengan Nyonya. Apakah Nyonya bersedia? Jika Nyonya sibuk, akan saya buatkan jadwal pertemuannya saja.”

“Oh, tidak usah. Seraya menunggu kabar dari suami saya, kita lakukan saja pertemuannya sekarang.” sahut Bona cepat.

Sekretarisnya pun mengarahkan atasannya untuk menunggu di ruang pertemuan yang secara khusus di buat untuk hal-hal yang bersifat pribadi.

Seorang wanita dengan bentuk tubuh cukup bagus dan tinggi memasuki ruangan yang di arahkan oleh sekretarisnya Bona.

“Oh, Kim Bona? K-kau?” wanita tu menyapa Bona dengan terbata-bata karena merasa terkejut.

“Hei, Kim Seola, apa yang kamu lakukan disini? Apakah kamu orang yang ingin menemuiku?”

“Oh? Jadi kamu direktur di perusahaan ini? Whoa, ini sangat luar biasa.”

Bona terkekeh melihat reaksi Seola yang seakan tidak percaya kalau dialah Direktur di perusahaan BN Designer.

Tidak lama setelahnya, mereka membicarakan perihal Seola yang menginginkan sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan dari perusahaan lain. Bona terkagum karena temannya itu mempunyai selera yang bagus dan di atas rata-rata. Tanpa berpikir panjang, Bona menyetujui permintaan yang diutarakan oleh Seola.

“Jika boleh aku tahu, rumah yang ingin kamu bangun ini untuk siapa? Orang tuamu? Atau kekasihmu?”

“Hmm, tidak keduanya. Rumah ini akan aku tinggali untuk diriku sendiri.”

“Whoa, jadi sekarang kamu menjadi lebih mandiri ya? Haha. Baiklah, besok pagi aku akan mengurus dokumen permintaanmu kepada bawahanku.”

Seola memberikan ucapan terima kasihnya setulus dan sedalam mungkin.

“Ya! Kenapa kamu melakukan itu. Sudahlah, kamu ini temanku sendiri. Tidak usah seformal seperti itu.”

“Walaupun begitu, aku sangat berterima kasih. Karena kamu sudah menyetujui permintaanku.”

Penandatanganan di dokumen permintaan Seola yang menginginkan jasa interior dari perusahaan Bona telah dilakukan.

Bona hendak melangkah menuju mobil miliknya, namun Seola tiba-tiba mencegahnya dan mengajaknya untuk meminum kopi di kafe terdekat. Sebenarnya Bona sudah tidak sabar ingin bertemu dan berbincang dengan suaminya, tapi karena suaminya lagi-lagi belum mengabari dirinya, Bona pun mengiyakan ajakan dari Seola.

Bona dan Seola, dua sejoli ini tengah asyik berbincang banyak hal di salah satu kafe. Bahkan karena perbincangan yang sedikit mengandung kelucuan, keduanya terlihat tertawa terbahak-bahak.

Namun, di satu tempat yang jauh dari sana. Son Eunseo tengah menunggu kekasih gelapnya datang untuk diberi hukuman olehnya.

Di hari ini, klub malam yang menjadi tempat favorit Eunseo tengah banyak dikunjungi orang, Eunseo sedikit kesusahan mencari seorang wanita yang tengah di unggunya, padahal 15 menit sebelumnya sang sekretaris telah memberitahukan padanya kalau dia sebentar lagi akan sampai. Hingga dari arah kejauhan, Eunseo dapat melihat kekasih gelapnya denngan pakaian yang cukup seksi tengah berjalan menghampirinya.