Cerita fiksi yang berasal dari imajinasi author🫶
Cuma mau ngingetin kalo cerita ini nggak layak dinikmati anak dibawah umur 🫶 🔞
So, enjoy to reading my story 🖤
Revisi sesudah tamat
Btw btw btw, di chapter sebelumnya sepi banget ☹️ Dan author harap kalian ga jadi silent readers mulai dichapter ini yaa 🫶🥹
Kalo masih pelit vote sama segan berkomentar, author jadi ga semangat update nih..😌
Jangan lupa koreksi karena jujur belum aku revisi 🥹
So enjoy reading it, yahh🫶
🌺🌺🌺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbagai menu makanan ala Jerman tersaji diatas meja marmer, didalam ruang khusus yang tersedia didalam restoran tersebut. Yang biasa disebut, private room VVIP. Menerima layanan yang sangat spesial dari pelayan disana.
Masih terbalut seragam sekolah lengkap, Jisoo duduk tepat disamping Taehyung yang juga masih memakai setelan jas hitam.
"Om tau gak? Ini restoran yang sering aku datengin sama almarhum Papa, loh." Jisoo benar-benar antusias sejak pertama kali melihat tempat dimana Taehyung memberhentikan mobilnya.
Pria itu menyunggingkan senyum tanpa melihat wajah Jisoo yang benar-benar sangat bahagia menikmati menu tersaji diatas meja.
"Oh berarti kamu pelanggan di restoran ini dong?" Taehyung menoleh dengan mulut yang masih mengunyah daging yang baru saja ia suapkan.
Sebagai jawaban, Jisoo hanya mengangguk menanggapi perkataan Taehyung. "Katanya ada yang mau Om bicarain sama aku?"
Oh iya, hampir saja Taehyung lupa, tentang pesan penting yang harus ia bicarakan dengan gadis manis itu. Suatu pesan yang diucapkan Hyunbin sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Taehyung nampak masih berpikir tentang bagaimana cara ia menyampaikannya kepada Jisoo. Memilah kata yang tepat, karena Taehyung sudah bisa membayangkan tentang bagaimana reaksi gadis itu.
"Sekarang kamu kelas berapa?" Tanya Taehyung sebagai permulaan.
"Dua belas." Jawab Jisoo singkat, karena ia benar-benar masih menikmati makanannya.
"Umur kamu mau delapan belas dong?" Dan Jisoo hanya mengangguk menatap Taehyung sekilas.
"Berarti udah bisa nikah."
Menelan makanannya susah payah, Jisoo meraih jus stroberi pesanannya dan langsung meminumnya. Entah apa yang dimaksud Taehyung, Jisoo tidak mengerti. "Nikah apanya? Belum juga lulus, lagian aku masih mau kuliah tinggi. Ngga mikir sampai situ dulu." Jisoo menjeda sebelum kembali berucap, "Om kenapa nanya gitu? Jadi apa yang mau dibicarain sama aku?"
