🌺 VIII. FORGIVEN & DISAPPOINTED 🌺

1.2K 129 10
                                    

Anyeong-anyeong nanaeun vsoo-ya... 😅🫶

Hello lagi karena sudah lama tidak say hello sama kalian 🥹👋🙏

Sedikit cerita, author lama update setelah melewati stres yang luar biasa 🫶 Btw juli kemarin bener-benar nguras air mata author di rl 😅

Jadi author harap, cerita ini bisa sedikit mengurangi utang update ke kalian 🥹

Semoga suka yaa sama cerita random ini🫶

Happy reading it 🖤



🌺🌺🌺



Sudah terhitung tiga hari sejak kejadian Taehyung merenggut keperawanan Jisoo.

Di hari Senin pagi ini, setelan seragam beserta jas almamater telah membalut tubuh mungil Jisoo. Gadis itu sudah siap untuk kembali ke sekolah, setelah satu minggu izin tidak masuk.

Menuruni anak tangga, Jisoo membawa langkahnya menuju dapur, dan menemukan presensi Taehyung yang juga sudah siap mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih, tengah membaluri roti dengan selai stroberi.

"Ini makan dulu." Roti yang telah diisi dengan selai stroberi tadi, Taehyung letakkan diatas piring dan diberikan kepada Jisoo.

Roti itu langsung dimakan oleh Jisoo tanpa mengatakan terima kasih kepada Taehyung yang telah baik hati membuatkan untuknya.

"Nanti pulang jam berapa, Jisoo?" Dengan mulut yang masih penuh roti, Jisoo menjawab tanpa menengok ke arah Taehyung.

"Empat." Jawab gadis itu singkat.

"Oke, nanti Om jemput."

Hal itu membuat Jisoo langsung menoleh menatap Taehyung dengan tatapan tidak setuju. "Nggak usah."

"Loh kenapa?"

"Ck. Ya gausah. Paling nanti aku mau main dulu kerumah temen."

"Nggak boleh!" Setelah mengatakan hal tersebut, Taehyung langsung berdiri dari tempat duduknya. Berjalan meninggalkan Jisoo yang menatapnya dengan tatapan tidak setuju atas ucapannya.

Tidak tinggal diam, Jisoo langsung menyusul Taehyung yang keluar rumah dan sudah memasuki mobil. Jisoo pun langsung ikut memasuki mobil, duduk dikursi samping Taehyung.

"Kenapa ngga boleh?" Tanya Jisoo dengan kedua alis yang bertaut.

"Ya, Om ngga ngizinin." Tangan Taehyung memegang stir, dan kakinya langsung menginjak gas.

Mobil pun kini mulai melaju membelah jalanan kota pagi hari. Taehyung nampak fokus mengemudikan mobilnya, sedangkan Jisoo masih merasa kesal atas keputusan Taehyung.

"Terserah, pokoknya aku tetep mau main." Dengan kedua tangan bersedekap, Jisoo memposisikan tubuhnya menghindari Taehyung, menghadap ke arah jendela sampingnya.

"Yaudah, nanti habis main, pulangnya kita main ya." Ucapan Taehyung membuat Jisoo menatapnya penasaran.

"Main apa?"

"Bikin bayi."

Sontak hal itu membuat ekspresi Jisoo berubah kesal menatap Taehyung tajam, tidak suka.

Ini masih pagi, tapi Taehyung sudah membuat Jisoo kesal. Apalagi pria itu membahas tentang kejadian yang padahal itu tidak bisa dianggap bahan lelucon untuk Jisoo.

Satu manusia yang memiliki sisi dominan dan satunya yang masih kekanak-kanakan.

Baiklah, tapi kali ini Jisoo yang akan mengalah. Karena semua akan berakhir dengan pilihan Taehyung jika dirinya membantah ucapan pria itu.

MY WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang