🌺XIV. Kilas Masa Lalu🌺

657 68 5
                                    

Halo👋
Kita Flashback dulu, ya...🧐

Jangan lupa vote dan komen!!🫠🫶

Happy Reading!

🐰🐰🐰

Rambut bergelombang yang dibentuk kuncir dua, serta senyum manisnya yang membuat kedua matanya membentuk bulan sabit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rambut bergelombang yang dibentuk kuncir dua, serta senyum manisnya yang membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. Gadis kecil berusia empat tahun itu begitu bersemangat ketika mendapat ajakan pergi bersama sang ayah.

"Pa, ayo kita berangkat." Jisoo kecil menarik tangan sang ayah, karena tidak sabar ingin segera pergi ditempat yang dijanjikan ayahnya.

"Iya, ayo-ayo." Hyunbin, meraih tubuh mungil putrinya kedalam gendongan. Membawanya berlalu masuk kedalam mobil sedan hitam yang terparkir dihalaman rumah.

Mobil itu membelah jalanan sore hari kota, terlihat jalanan yang sedikit padat sebab saat ini adalah jamnya orang pulang bekerja.

Jisoo, yang duduk dikursi kemudi samping sang ayah, bersenandung dengan kedua kaki yang di ayunkan dan meriahnya tepuk tangan dari tangan mungilnya.

"Pa, kenapa Mama ngga ikut?" Disela bernyanyi nya, Jisoo menoleh ke arah Hyunbin yang tengah mengendarai mobil untuk menanyakan mengapa Dara-sang ibu, tidak ikut serta untuk pergi bersama.

Salah satu tangan Hyunbin terangkat mengelus pipi kecilnya yang sedikit chubby. "Mama lagi sibuk sama pekerjaannya, Sayang." Jelasnya. "Nanti disana kamu bakal dapat temen baru."

"Temen baru?" Menatap sang ayah dengan bingung, lalu kembali bertanya. "Siapa, Pa?"

"Nanti kamu bakal tahu."

Disinilah Jisoo kecil dan ayahnya. Duduk disebuah restoran bergaya Italia dengan menu yang sudah tersaji dimeja mewah itu. Jisoo dengan tangan mungilnya memegang eskrim stroberi yang begitu menjadi favoritnya.

Tidak berselang lama, seorang wanita bersama gadis kecil seumuran Jisoo juga seorang laki-laki berkisar sembilan belas tahun, menghampiri meja yang ditempati oleh Jisoo dan ayahnya.

"Udah nunggu lama?" Tanya wanita itu sembari melakukan cipika-cipiki pada Hyunbin, diikuti salam tangan oleh laki-laki yang datang bersama wanita tersebut. Terlihat gadis dalam gandengan wanita itu juga turut mencium punggung tangannya.

"Ngga lama kok." Senyum manis Hyunbin terbit kepada wanita itu. "Jisoo, salim dulu sama tante Yejin." Titahnya pada sang putri yang langsung dituruti.

"Halo tante, aku Jisoo." Tangan Hyejin diraihnya untuk dicium.

"Halo juga, Sayang. Kamu cantik banget sih." Yejin menunduk untuk mendaratkan kecupan dipuncak kepala Jisoo dan kedua pipi ranumnya.

Lalu beralih pada gadis sebayanya. "Halo, aku Jisoo!" Sapanya dengan tangan kanan yang melambai.

MY WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang