Jungkook POV
Aku menghembuskan asap rokok dari bibirku dan menoleh saat mendengar suara langkah kaki mendekat. Aku tersenyum dan membuang rokok itu ke tanah.
"Mr. Jeon."
Aku mengangkat alisku. "Kai."
Dia mengeluarkan sebuah folder dan memberikannya kepadaku. Aku membuka folder itu dan membacanya. Aku berdecak dan mendorong folder itu lagi kepadanya.
"Belum cukup. Aku perlu tahu lebih banyak lagi tentang orang itu." Kataku sambil memasukkan tanganku ke dalam saku.
Kai mengangguk. "Apakah ada hal spesifik yang ingin anda ketahui mengenai orang ini?" Tanyanya.
Aku menyentuh daguku, berpikir. Aku menjentikkan jariku. "Cari tahu apa tujuannya kembali ke Korea. Pastikan besok kau sudah membawa kabar baik."
Kai mengangguk lagi dan menunduk. Setelah aku mengusirnya, dia berjalan pergi dan masuk ke dalam mobil.
Saat aku mengeluarkan nafasku, sebuah gumpalan asap putih mengembung keluar dari bibirku. Udara malam ini sangat dingin.
Aku menginjak rokok di tanah yang tadinya masih menyala, dan berjalan pergi masuk ke dalam mobil.
—-
Riel POV
"Ini pesanan anda." Ucapku sambil tersenyum.
Aku terperangah saat pria itu menurunkan koran yang sedang dia baca, menunjukkan wajah tampan dibaliknya.
Tunggu sebentar.
"Yoongi?!"
Dia tersenyum lebar melihatku. "Halo, Riel."
Aku langsung memukul bahunya dengan keras, membuat Yoongi langsung meringis.
"Aw!" Teriaknya keras.
"Kemana saja kau selama ini?!" Tanyaku kesal.
Dia tertawa dan menarik kedua tanganku. "Maaf, maaf. Ceritanya panjang."
Aku duduk di kursi di depannya dan merengut. "Bisa-bisanya kau pergi tanpa mengatakan apa-apa padaku. Kau kira tidak apa untuk pergi begitu saja meninggalkanku? Tanpa mengatakan sepatah katapun?" Ucapku kesal.
Dia tersenyum sedih. "Maafkan aku. Aku benar-benar tidak memiliki pilihan lain saat itu, Riel."
Aku cemberut dan mengucapkan maaf pada manajerku saat dia memanggilku untuk kembali bekerja.
"Aku kembali bekerja dulu." Aku berhenti saat Yonggi meraih dan menarik tanganku.
"Tunggu! Sebelumnya boleh aku minta nomormu? Aku kehilangan semua kontakku yang dulu." Katanya sambil menjulurkan ponselnya.
Aku tersenyum dan mengambil ponselnya, lalu mengetikkan nomorku.
"Sudah ya. Kutunggu pesan darimu." Ancamku sambil bercanda.
Dia tertawa dan mengangguk. "Siap! Aku akan langsung menghubungimu malam ini."
Aku mengangguk dan kembali bekerja.
—-
Aku mendorong pintu rumah dan memberikan hormat kepada para pekerja yang lain. Mereka tersenyum dan menyapaku. Aku menyapa mereka kembali dan berjalan menuju kamar.
Kosong.
Apakah Jungkook belum pulang?
Aku mengeluarkan pakaianku dan masuk ke kamar mandi. Setelah melepas semua pakaianku, aku masuk ke dalam bilik dan menyalakan air. Saat air hangat menyentuh wajahku, rasanya sangat menyegarkan. Aku jarang mandi air hangat di rumahku yang dulu, karena bahkan tidak ada pemanas air di rumah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
YAKUZA || JEON JUNGKOOK
Fanfiction"Spread your legs for me, babygirl." -- Choi Riel, seorang gadis yang dijual oleh keluarganya sendiri untuk membayar hutang, berusaha untuk bertahan hidup dengan menjadi mainan Jeon Jungkook. Apakah cerita mereka akan menjadi cerita klise? Tentu ti...