#25

1.9K 122 7
                                    

Sebelum membaca, jika anda merasa kalau anda ibu saya, anak kecil yang belum cukup umur dan tidak nyaman dengan konten pemerkosaan, silakan skip.

ESPECIALLY YOU MOM! DONT READ THIS!😃
I BEG YOU!!

Selamat membacaa..



Aku terbangun dan melihat segala sesuatu tetap gelap.

Kepalaku terasa sakit sekali. Rasa sakit dan mual yang kurasakan sangat memuakkan. Aku terbatuk-batuk dan berusaha untuk bangun.

Tidak bisa.

Aku mengerang kesakitan saat berusaha untuk bergerak.

Kenapa ini?

Mataku ditutup dan sekarang tanganku terikat?

"Kau sudah bangun?" Aku mendengar suara dari dekat.

"Y..Yoongi?" Tanyaku bingung.

"Hm.. halo, Riel."

Aku mendengar dia menarik kursi ke dekat tempat tidur. Aku bergidik saat merasakan sentuhannya di pahaku.

"Ke..kenapa kau seperti ini? Yoongi kau bukan orang yang jahat.."

"Hm? Bukannya kau yang pernah mengatakan kalau kau kecewa padaku karena aku seorang pembunuh?"

Aku tersekat. "Itu.. itu berbeda, Yoongi. Di balik itu semua.. kau orang yang baik."

Yoongi terkekeh. "Bullshit."

Nafasku tercekat saat dia aku merasakan tangannya menyentuh pahaku hingga perutku, naik ke dadaku, dan berhenti di daguku.

Aku bisa merasakan nafasnya yang dekat di wajahku. Dia membuka kain penutup mataku dan mata kami bertemu.

Aku mengerti apa yang sedang ada di pikirannya.

Kemarahan, rasa terkhianati, patah hati, dan yang terakhir.. nafsu.

Aku menoleh melihat kedua tanganku yang sudah terantai di tempat tidur. Aku mulai menangis, aku benar-benar takut.

Yoongi menyeka air mataku dengan menjilat pipiku. "Shushh.. babygirl. Kau tidak boleh menangis."

Mataku membelalak mendengar panggilannya, dia mundur melihat wajahku dan tertawa.

"Itu panggilanmu dari Jungkook bukan? Kau senang dipanggil 'babygirl' olehnya?"

Air mataku terus turun. "Kumohon.. Yoongi.. tolong lepaskan aku."

Yoongi menggeram dan menarik daguku untuk menghadapnya. "Kau milikku. Kau hanya milikku seorang. Tidak ada yang berhak memilikimu selain diriku!"

Dia melepaskan daguku dengan kasar dan dia berjalan menjauh. Dia melepas kaos hitam yang dipakainya, menunjukkan otot perutnya yang kencang. Aku mulai menangis lagi saat dia mengambil sebuah balok kayu yang panjang dan berjalan mendekat ke arahku.

Aku menangis lebih keras saat dia menyobek rok yang kupakai, menunjukkan kakiku yang telanjang.

Dia memukul pelan balok kayu itu di telapak tangannya. "Saatnya hukuman untukmu.."

Dia menepuk bagian dalam pahaku dan menyeringai.






























"Spread your legs for me, babygirl."
















Aku menggeleng, membuat Yoongi berdecak. Dia memukul kakiku dan aku berteriak kesakitan.

YAKUZA || JEON JUNGKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang